Jakarta | EGINDO.co – Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu prioritas Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Komitmen itu tertuang ke dalam program yang dilaksanakan oleh mills dan Unit Manajemen Hutan (UMH) pemasok bahan baku APP di seluruh Indonesia.
Sebagai upaya agar pelaksanaan program lebih baik, perusahaan menyediakan sarana untuk mempelajari bagaimana implementasi program di wilayah masing-masing. Salah satunya adalah melalui acara ‘Community Talks’ yang dihadiri perwakilan tim Corporate Social and Responsibilty (CSR) masing-masing mills dan UMH.
Melalui acara itu, para perwakilan berdiskusi agar dapat mengembangkan program pemberdayaan masyarakat yang mereka miliki. Pada awal November 2021, Community Talks diselenggarakan secara daring dengan bahasan mengenai program unggulan dari PT Indah Kiat Pulp & Paper (IKPP) Tangerang yakni budidaya lele dan hidroponik. Selain tim CSR perusahaan, hadir pula perwakilan dari masyarakat binaan program.
Diikuti perwakilan warga Margajaya Pakulonan, Tangerang Selatan, yang telah bergabung ke dalam program binaan budidaya ikan lele sejak 2016. Haidir bersama anggota binaan lainnya mengembangkan sejumlah kelompok pembibitan dan pembesaran lele yang melibatkan juga partisipasi warga sekitar. Kini mereka bisa memanen sekitar 90 kg ikan lele setiap panennya untuk kemudian dijual ke sejumlah tempat pemancingan sekitar maupun para pengusaha tempat makan.
Tim CSR PT IKPP Tangerang juga menyediakan program pembinaan budidaya tanaman hidroponik. Evi Wafiroh adalah perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT) Pakualam, salah satu kelompok binaan yang berhasil memanen rutin sayur kangkung dan pokcoy dari sekitar 2500 lubang hidroponik.
Hasil panen itu biasanya dijual ke masyarakat sekitar serta karyawan mills dengan total penghasilan per bulan bisa mencapai lebih dari dua juta rupiah. “Awalnya tidak paham bagaimana cara menyemai atau merawat tanaman, tapi bersyukur dibantu oleh konsultan yang disiapkan perusahaan dan mendapatkan pelatihan serta pendampingan rutin. Hasil penjualan dari tanaman hidroponik dialokasikan ke modal awal dan sisanya dibagi ke seluruh anggota kelompok KWT sebagai penghasilan tambahan untuk kami semua,” kata Evi.
Dalam kesempatan yang sama, para peserta yang berasal dari perwakilan mills dan UMH juga aktif menyampaikan pertanyaan dan berbagi pengalamannya dalam menjalankan program binaan yang serupa. Mereka juga berencana menjadwalkan kunjungan lanjutan, untuk saling berbagi dan belajar mengenai kedua program unggulan dari PT IKPP Tangerang.
Sementara itu Head of Sustainability Compliance APP Sinarmas, Sera Noviany mengharapkan agar kegiatan Community Talks dapat membantu memaksimalkan partisipasi masyarakat pada setiap program pemberdayaan yang ada. “Semoga kita bisa saling menginspirasi dan mengetahui tolok ukur berbagai aspek yang perlu ditingkatkan. Sehingga program yang kita jalankan lebih berkualitas, serta bermanfaat untuk pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan,” katanya.@
app/TimEGINDO.co