Jakarta | EGINDO.co – Akibat digitalisasi, tercatat hingga Agustus 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada 2.593 kantor cabang bank tutup. “Sejak 2017 sampai dengan Agustus 2021, jaringan kantor cabang tercatat telah mengalami penurunan sejumlah 2.593 kantor,” kata Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Teguh Supangkat ketika peluncuran cetak biru transformasi digital perbankan, Selasa (26/10/2021) lalu.
Katanya, perkembangan digitalisasi membuat transaksi di kantor cabang bank terus berkurang. Tak mengherankan, sejumlah perbankan mengurangi jumlah kantor cabang yang sepi dan mendorong transaksi digital. Ada ribuan jaringan kantor cabang tutup selama tiga tahun terakhir. Kantor itu tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
“Tren digitalisasi perbankan turut didukung oleh besarnya keuntungan kanal digital yang dimiliki Indonesia. Hal ini juga didukung potensi pasar dan transaksi keuangan digital yang besar,” katanya menegaskan.
Sebaliknya, transaksi SMS atau Mobile Banking justru meningkat. Transaksi ini meningkat dari Rp 1.159 triliun di tahun 2016 menjadi Rp 4.684 pada Agustus 2021, atau naik lebih dari 300%. Transaksi Internet Banking juga meningkat dari Rp 13.223 triliun pada 2016 menjadi Rp 20.096 triliun di Agustus 2021, atau naik hampir 50%.
Sementara transaksi uang elektronik meningkat dari Rp 5,28 triliun pada 2015 menjadi Rp 204,9 triliun di 2020, naik hampir 4.000%. Katanya peningkatan transaksi tersebut seiring dengan transformasi digital yang dilakukan perbankan baik dari sisi layanan maupun produk. Pandemi juga menjadi momentum perbankan meningkatkan layanan digital.
Bank pelat merah telah menutup sejumlah kantor cabang tahun 2021. Bank Mandiri misalnya, telah menutup 72 kantor cabang tahun ini. Ditambah dengan penutupan 52 kantor di Aceh sehingga totalnya mencapai 124 unit.
Sementara itu Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengatakan, ada beberapa pertimbangan dalam melakukan penutupan kantor seperti lokasi kantor yang berdekatan dan tingkat penetrasi teknologi digital di lokasi tersebut. Namun, perseroan memastikan tidak ada pemangkasan jumlah karyawan meski beberapa unit kantor telah ditutup. Pasalnya, perusahaan masih butuh tambahan karyawan untuk menggantikan karyawan yang pension.@
Bs/TimEGINDO.co