Sejumlah Perbankan Melirik Transaksi Rupiah Di Luar Negeri

Bank Indonesia
Bank Indonesia

Jakarta | EGINDO.co – Sejumlah perbankan melirik transaksi rupiah di luar negeri. Transaksi perdagangan dan investasi menggunakan mata uang lokal atau local currency settlement (LCS) menjadi bisnis potensial bagi sektor perbankan.

Melalui programLCS, perbankan bisa menyediakan transaksi mata uang rupiah hingga ke luar negeri. Informasi yang diperoleh menyebutkan ada sebanyak 11 bank ditunjuk Bank Indonesia (BI) sebagai Appointed Cross Currency Dealer (ACCD).

Kemudian belasan bank tersebut memfasilitasi pembukaan rekening mata uang rupiah di luar negeri dengan menggandeng bank mitra di luar negeri. Adapun yang ikut PT Bank Central Asia, Tbk, Bank of China (Hongkong), Ltd, PT Bank China Construction Bank Indonesia, Tbk, PT Bank Danamon Indonesia, Tbk, PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank UOB Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank Maybank Indonesia, Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, PT Bank OCBC NISP, Tbk, PT Bank Permata dan Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

Baca Juga :  Bank Indonesia: Indeks Penjualan Riil Agustus Naik

Sementara itu Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan potensi transaksi LCS cukup besar yakni mencapai US$ 2,5 juta per bulan. Atas kemudahan dengan adanya LCS, diproyeksikan terjadi peningkatan transaksi dengan tujuan negara China. Terlebih setiap tahunnya terjadi peningkatan pada perdagangan internasional di antara Indonesia dan China.

Menurutnya, LCS ini tidak hanya bermanfaat bagi perbankan tapi juga korporasi non- bank. Sebab, LCS dapat memenuhi kebutuhan nasabah terutama nasabah ekspor-impor dari dan ke China sebagai partner dagang terbesar Indonesia. Tak hanya itu, biaya konversi transaksi dalam valuta asing juga lebih efisien, menjadi alternatif pembiayaan perdagangan dan investasi langsung dalam mata uang lokal.

Hingga saat ini, BI sudah menandatangani beberapa nota kesepahaman kerjasama LCS dengan beberapa negara di kawasan ASEAN, yakni Malaysia dan Thailand, serta di kawasan Asia Pasifik, China dan Jepang. BI melaporkan nilai transaksi LCS dengan Malaysia dan Thailand meningkat setiap tahun.@

Baca Juga :  Jepang Umumkan Anggaran Untuk Tingkatkan Kapasitas Militer

Bs/TimEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top