Kemenag Dan Kemenkes Setuju Data PeduliLindungi, Umrah

Ilustrasi Aplikasi PeduliLindungi.
Ilustrasi Aplikasi PeduliLindungi.

Jakarta | EGINDO.com      – Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan menggelar rapat membahas skema akses data jemaah umrah pada aplikasi PeduliLindungi.

Langkah ini dilakukan agar data jemaah dapat dibaca oleh otoritas Pemerintah Kerajaan Arab Saudi saat penyelenggaraan ibadah umrah.

Rapat yang digelar pada Selasa (12/10/2021)  dihadiri oleh Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin, Chief Of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, dan Kepala Bidang pada Pusat Data dan Informasi Kemenkes.

Hadir juga perwakilan Satgas Satu Data Vaksinasi Covid-19 PT Telkom dan Tim Siskohat Kemenag.

“Alhamdulillah, hari ini kita sampai pada kesepakatan, Kemenkes setuju untuk membuka data pada aplikasi PeduliLindungi dalam rangka mendukung penyelenggaraan ibadah umrah,” ujar Nur Arifin yang dilansir dari laman Kemenag, Rabu (13/10/2021).

Baca Juga :  Arab Saudi Akui Sinovac, Indonesia Belum Bisa Umrah

Nur Arifin mengatakan, rapat bersama ini digelar untuk memastikan kesiapan penyelenggaraan jika akses jemaah Indonesia untuk beribadah umrah sudah dibuka oleh Arab Saudi.

Kesiapan itu utamanya pada aspek akses data dan penggunaan aplikasi.

Sebab, teknis penyelenggaraan umrah di masa pandemi banyak memanfaatkan layanan sistem informasi.

“Kemenkes akan menyediakan fasilitas website tertentu bagi publik untuk dapat mengakses data sertifikat vaksin dalam aplikasi PeduliLindungi, saat QR Code dilakukan scanning,” tutur Nur Arifin.

Menurutnya, teknis pembukaan akses data ini akan ditindaklanjuti bersama antara Kemenkes dengan Kemenag.

Dalam rapat ini ada dua alternatif skema yang muncul.

Pertama, alternatif QR Code dicetak manual dan dibawa masing-masing jemaah.

Kedua, QR code dimasukkan dalam aplikasi Siskopatuh dan akan dicetak pada kartu identitas jemaah umrah.

Baca Juga :  Kemenag: Tarif Layanan Permohonan Sertifikasi Halal

Kedua alternatif dilakukan untuk memudahkan pembacaan data saat di-scan oleh otoritas Arab Saudi saat kedatangan di bandara Arab Saudi.

“Dua skema ini akan kita matangkan untuk bisa memberikan layanan terbaik kepada jemaah dalam penyelenggaraan umrah di masa pandemi ini,” tutur Nur Arifin.

“Dalam rapat juga diinformasikan bahwa saat ini Kemenkes RI sedang berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi terkait integrasi data PeduliLindungi dengan aplikasi Tawakalna,” pungkas Nur Arifin.

Sumber: Tribunnews/Sn

 

Bagikan :
Scroll to Top