10 Hari Kedepan Waspadai Cuaca Ekstrim Di Indonesia

Cuaca Ekstrem Di Nantong
Cuaca Ekstrem

Jakarta | EGINDO.co – Dalam sepuluh hari kedepan waspadai akan terjadi cuaca ekstrim di Indonesia. Kepala Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Fachri Radjab, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi pada sepuluh hari ke depan.

Diingatkannya, masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi. Secara umum kondisi atmosfer di sebagian besar wilayah Indonesia masih cukup basah untuk sepekan ke depan, terutama di wilayah barat dan tengah.

Katanya, terdapat indikasi potensi curah hujan tinggi lebih dari 70 persen hingga satu dasarian ke depan dengan status waspada, siaga hingga awas, yaitu kategori awas untuk Yahukimo Provinsi Papua. Sedangkan kategori siaga di Kaimana Provinsi Papua Barat, Asmat, Dogiyai, Mimika, Nabire, Nduga, Paniai, Pegunungan Bintang, Puncak, Yalimo Provinsi Papua.

Baca Juga :  Tahun Depan LRT Jabodebek Mulai Beroperasi

Sementara kategori waspada untuk Kaimana, Manokwari, Tambrauw, Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat dan Boven Digoel, Jaya Wijaya, Jayapura, Keerom, Lanny Jaya, Mappi, Memberamo Raya, Puncak Jaya, Sarmi, Tolikara Provinsi Papua.

Berdasarkan analisis dinamika atmosfer, pada periode pekan ini dan potensi beberapa hari ke depan, fenomena gelombang atmosfer teridentifikasi aktif di sekitar wilayah Indonesia, termasuk di wilayah Sumatera Utara, Kalimantan, Sulawesi Utara, dan sebagian Jawa.

Adanya, fenomena gelombang atmosfer tersebut adalah Gelombamg Rossby Ekuatorial dan Gelombang Kelvin yang aktif di sekitar Sumatera Selatan dan Jawa. Gelombang Rossby Ekuatorial dan Gelombang Kelvin adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah fase aktif yang dilewatinya. Gelombang Kelvin bergerak dari arah Samudra Hindia ke arah Samudera Pasifik melewati wilayah Indonesia dengan siklus 30-40 hari pada MJO, sedangkan pada Kelvin skala harian.

Baca Juga :  Update Corona 34.379 Kasus Baru, Kematian Tembus 1.000

Kemudian, fenomena Gelombang Rossby bergerak dari arah Samudra Pasifik ke arah Samudra Hindia dengan melewati wilayah Indonesia. Sama halnya seperti Gelombang Kelvin, ketika Gelombang Rossby aktif di wilayah Indonesia, dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.@

Bs/bmkg/TimEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top