Jakarta | EGINDO.co – Para petani bingung, ekspor Porang Indonesia terhenti. Informasi menyebutkan ekspor umbi porang itu terhenti disebabkan Vietnam dan Thailand sebagai negara tempat transit umbi porang menuju China menutup pintu perdagangan untuk porang.
Menurut Koordinator Fungsional Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang Heri Widarta kepada wartawan mengatakan sudah tiga bulan terakhir tidak ada ekspor porang dari Pelabuhan Tanjung Emas.
Tentang alasan mengapa Vietnam dan Thailand menutup tempat transit ekspor porang menurut Heri belum diketahui secara jelas. Namun, ekspor terakhir dilakukan pertengahan Agustus 2021 lalu.
Untuk itu hingga saat ini para eksportir di Jawa Tengah (Jateng) belum lagi mengirim porang. Sebenarnya pasar porang ada di China akan tetapi ekspornya melalui Vietnam dan Thailand.
Selama ini ekspor porang ke China lewat Vietnam dan Thailand cukup bagus dimana jumlahnya lumayan besar seperti ekspor Agustus 2021 lalu hampir 350 ton porang. Memang hampir semua daerah di Jateng memproduksi umbi porang dengan menghidupi ratusan petani porang.
Informasi yang diperoleh penutupan tenpat transit porang menuju China disebabkan dampak dari pandemi Covid-19. Akibat terhentinya eskpor porang membuat harga porang anjlok dari Rp60.000 per kilogram menjadi Rp37.000 per kg. “Kita petani jadi bingung dan rugi akibat terhentinnya ekspor porang dimana harga jual porang anjlok lebih dari 50 persen,” kata Sunarman seorang petani Porang di Jawa Tengah.@
Bs/TimEGINDO.co