Hari Ini Pelabuhan Ikan Muara Baru Jakarta Utara, Lumpuh

sepi
Pelabuhan Muara Baru Jakarta Utara hari ini sepi

Jakarta | EGINDO.co – Hari ini Rabu (29/9/2021) Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Muara Baru Jakarta Utara, lumpuh total. Informasi yang dihimpun EGINDO.co dari Pelabuhan ikan Tina Muara Baru ribuan pekerja yang biasanya bekerja hari ini melakukan mogok, tidak bekerja sehingga pelabuhan ikan Tuna terbesar di Asia Tenggara itu sepi, tanpa aktivitas.

Tidak terlihat aktivitas di pelabuhan tersebut, sejumlah pekerja tidak melakukan aktivitas, mereka mogok bekerja. Informasi yang diterima dari lapangan menyebutkan hal itu terjadi atas penolakan PP 85 Tahun 2021 yang menaikan pungutan hasil perikanan tarif PNBP hingga 600 persen yang dikeluarkan Pemerintah.

Pelaku usaha dan nelayan melakukan mogok massal atau setop operasional di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru Penjaringan Jakarta Utara. Rencananya mogok massal atau setop operasional akan berlangsung selama satu minggu ke depan. Aktifitas akan terdampak di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Muara Baru Jakarta yakni bongkar muat, cold storage, perbengkelan, pasar ikan, pergudangan, toko spare part, makanan dan lainnya.

Baca Juga :  Tindakan China Di Sekitar Taiwan Meningkatkan Risiko

Mogok massal atau setop operasional ini lantaran mereka menolak kebijakan pemerintah yang memberatkan pelaku usaha dan nelayan yakni kebijakan di bidang perikanan, di mana pemerintah menaikkan tarif perolehan negara bukan pajak, atau PNBP hingga 600 persen.

Sementara itu Ketua Himpunan Nelayan Purse Seine Nusantara di Kawasan Muara Baru Penjaringan Jakarta Utara melalui keterangan, Rabu (29/9/2021) mengatakan keberatan akan hal itu. “Kita keberatan dengan diterbitkan PP 85 Tahun 2021 yang menaikan pungutan hasil perikanan tarif PNBP hingga 600%. Ini menimbulkan dampak yang luar biasa dan merugikan para pelaku usaha dan nelayan di Indonesia,” kata James Then selaku Ketua Himpunan Nelayan Purse Seine Nusantara di Kawasan Muara Baru Penjaringan Jakarta Utara melalui keterangan, Rabu (29/9/2021) hari ini.

Baca Juga :  Blinken Peringatkan Pemimpin China Tentang Taiwan

Menurutnya kenaikan tarif pungutan hasil perikanan itu sangat memberatkan. Untuk mendapatkan untung ia mengungkapkan cukup sulit pasalnya sebab hasil tangkapan dalam 2 tahun terakhir ini mengalami penurunan hingga 50%. Selain itu juga biaya spare parts alat tangkap seperti jaring, tali dan lainnya itu mengalami kenaikan.@

Fd/TimEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top