Jokowi: Perlu Waktu Lama Covid-19 Hilang Dari Muka Bumi

Presiden Joko Widodo melakukan penanaman pohon Mangrove di Desa Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap. (23/09/2021).
Presiden Joko Widodo melakukan penanaman pohon Mangrove di Desa Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap. (23/09/2021).

Jakarta | EGINDO.com     – Setahun lebih pandemi Covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia namun belum ada tanda-tanda akan berakhir.

Untuk itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat bersiap untuk hidup berdampingan dengan virus corona atau Covid-19.

Menurut Jokowi, Covid-19 bakal menjadi endemi.

Pasalnya, virus tersebut tidak akan sepenuhnya hilang dari muka bumi.

“Kini, kita bersiap untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 dan menyambut pandemi ini sebagai endemi karena Covid-19 takkan hilang dari muka bumi dalam waktu yang lama,” kata Jokowi melalui akun Instagram resminya @jokowi yang dikutip pada Selasa (28/9/2021).

Setelah satu setengah tahun menghadapi Covid-19, Jokowi mengklaim kondisi pandemi di Tanah Air mulai membaik selama beberapa pekan terakhir.

Banyak rumah sakit tidak lagi disesaki oleh pasien Covid-19.

Pusat-pusat isolasi mandiri di berbagai kota di Indonesia pun mulai melonggar.

Status level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di berbagai daerah juga sudah turun.

Baca Juga :  Bocah 12 Tahun Di Belitung Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Pusat perbelanjaan, rumah ibadah, tempat wisata sudah mulai dibuka, dan sekolah-sekolah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka.

“Tentu ini berkat penerapan PPKM, vaksinasi massal, serta kesadaran masyarakat menjalankan protokol kesehatan,” ucap Jokowi.

Kendati demikian, Jokowi mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan ketat, yaitu dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Tetaplah waspada dan jangan pernah lengah, Covid-19 tetap mengintai di sekitar kita,” kata dia.

Data Covid-19 Terbaru

Adapun data terbaru Satuan Tugas Penanganan Covid-19 hingga Senin (27/9/2021) pukul 12.00 WIB, menunjukkan bahwa terdapat penambahan 1.390 kasus positif Covid-19.

Penambahan itu mengakibatkan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 4.209.403 orang, sejak pengumuman kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Data yang sama juga menunjukkan ada 3.771 pasien sembuh dari Covid-19 dalam sehari. Jumlah tersebut membuat total kasus kesembuhan hingga saat ini mencapai 4.027.548 orang.

Baca Juga :  Covid-19 Lockdown Belanda Yang Baru

Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal dunia bertambah 118 orang sehingga total kasus kematian akibat Covid-19 mencapai 141.585 orang sejak awal pandemi.

Selain itu, saat ini juga tercatat ada 40.270 kasus aktif Covid-19. Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa kondisi Pandemi Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan perbaikan.

Sejumlah indikator memperlihatkan penanganan Covid-19 semakin terkendali.

Diantaranta, kata Luhut, angka positivity rate yang berada di angka satu persen.

“Positivity rate sudah di bawah 2 persen, malah sudah 1 persen. Ini dalam tujuh hari, kami hitung tujuh hari angkanya membaik,” kata Luhut usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin (27/9/2021).

Selain positivity rate, angka kasus konfirmasi positif nasional juga turun 98 persen dari puncak kasus pada 15 Juli 2021 lalu.

Baca Juga :  Trafo Bendungan Hoover Meledak; Tidak Ada Yang Terluka

Kasus konfirmasi harian, bahkan di bawah 1.000 pada 26 September kemarin atau tepatnya 864 kasus.

Sementara itu, Luhut mengatakan kasus aktif di Jawa-Bali juga turun yakni sebesar 96 persen dari puncak pada 24 Juli 2021.

Pada 26 September kemarin, jumlah kasus aktif di Jawa-Bali hanya 15.895 kasus.

Angka tersebut lebih rendah dari 27 Juni 2020 yang berada di angka 16.362 kasus.

Kondisi tersebut, kata Luhut, diiringi dengan masifnya testing yang dilakukan. Saat ini rata-rata jumlah testing Covid-19 sebanyak 170 ribu per hari.

“Jadi kalau orang berkomentar itu yang ditesting cuma 30 ribu, sekarang yang ditesting itu tiap hari 170 ribuan per hari, angka itu sudah cukup oke walaupun kami target lebih dari itu,” katanya.

Sumber: Tribunnews/Sn

 

Bagikan :
Scroll to Top