Jakarta | EGINDO.co – Bank Sperma di China dikabarkan kekurangan donasi akibat wabah Virus Corona. Sebuah bank sperma di bagian barat daya China mendesak warga berjenis kelamin laki-laki di negara itu untuk ‘mendonasikan’ sperma mereka. Demikian dilansir Daily Mail yang dikutip EGINDO.co
Disebutkan bank sperma itu berada pada sebuah klinik kesuburan di Provinsi Yunan. Pihak klinik mengaku berusaha untuk mendapatkan donasi sperma bagi menolong banyak pasangan yang ingin mendapatkan keturunan.
Hebatnya, banyak relawan biasanya mendonasikan sperma akan tetapi kini berkurang drastis akibat wabah Covid-19. Menurut dokter di klinik tersebut, permasalahan terbesar lainnya adalah hanya sekitar 20 persen dari sperma yang didonasikan sesuai dengan kualifikasi.
Dijelaskan donasi sperma yang digunakan untuk membantu keluarga yang tidak bisa memiliki anak kandung. Kasusnya seperti seorang pria dinyatakan mandul, jika kedua orangtua adalah pasangan sejenis (wanita) atau jika ada seorang wanita yang ingin memiliki anak tanpa menikah. Pihak klinik kesehatan itu mengatakan bahwa mereka hanya bisa membantu 30 pasang orangtua dengan jumlah sperma yang dimiliki.
Dr Li Wenfu mengatakan sebagaimana dikutip dari Daily Mail, “Sperma dari golongan darah O dan A mengalami kekurangan. Kami mendesak para pria yang tinggal di lingkungan sekitar untuk berpartisipasi aktif memberikan donasi.
Menurut Dr Li. relawan juga akan diberi uang tunai hingga 5.000 yuan sekitar Rp10 juta setelah selesai melewati semua rangkaian proses donasi. Lelaki yang bisa mendonasikan spermanya harus berusia antara 22 sampai 45 dan memenuhi syarat sebagai relawan. Seorang relawan terpilih menjadi donor yang memenuhi syarat, maka relawan itu tidak melakukan aktivitas seksual 3 sampai 7 hari sebelum memberikan spermenya.@
Bs/TimEGINDO.co