Malaysia-Singapura Negosiasi Mengenai Pembukaan Perbatasan

Perbatasan Singapura dengan Malaysia
Perbatasan Singapura dengan Malaysia

Kuala Lumpur | EGINDO.co – Pemerintah Malaysia akan terus bernegosiasi dengan pihak berwenang Singapura mengenai pembukaan kembali perbatasan secara bertahap, berdasarkan situasi kesehatan yang berlaku di kedua negara, kata Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah.

Berbicara dalam jawaban menteri tentang mosi terima kasih pada Pidato Kerajaan di parlemen pada Kamis (23/9), Saifuddin menyatakan bahwa karena situasi COVID-19 di kedua negara belum mereda, baik Malaysia dan Singapura akan terus menerapkan tindakan tegas. peraturan kesehatan tentang pergerakan lintas batas.

“Meskipun tingkat vaksinasi untuk kedua negara kurang lebih mencapai 80 persen, pembukaan kembali perbatasan melibatkan berbagai pihak dan faktor penting untuk dipertimbangkan,” kata Saifuddin.

“Namun demikian, tetap menjadi prioritas bagi Pemerintah untuk terus bernegosiasi dengan Singapura mengenai pembukaan kembali perbatasan secara bertahap, tergantung pada situasi kesehatan yang ada,” tambahnya.

Dia juga menyoroti bahwa negosiasi termasuk skema pergerakan lintas batas seperti Daily Commuting Arrangement (DCA).

Skema DCA sebelumnya diusulkan oleh Pemerintah Negara Bagian Johor. Dalam sebuah wawancara dengan CNA pada November 2020, Ketua Menteri Johor Hasni Mohammad mengatakan skema yang diusulkan akan memfasilitasi pergerakan hingga 30.000 komuter setiap hari di dua pos pemeriksaan darat antara Singapura dan Malaysia.

Untuk memfasilitasi ini, dia mengatakan bahwa pemerintah negara bagian akan, misalnya, mengeluarkan kartu perjalanan setiap 10 hari, dan para komuter dapat menggunakan kartu tersebut untuk melakukan perjalanan melintasi perbatasan sekitar tiga kali dalam periode itu.

Anggota parlemen negara bagian Benut menjelaskan bahwa skema ini akan berguna bagi siswa serta orang Malaysia yang bekerja di Singapura yang perlu bolak-balik setiap hari.

Dalam sambutannya, Bapak Saifuddin mengatakan DCA masih dalam “tahap usulan” dan “banyak hal yang masih perlu disempurnakan sebelum dapat diimplementasikan”.

Dia menambahkan bahwa untuk setiap proposal pembukaan kembali perbatasan, masalah utama yang harus dipertimbangkan adalah pertanyaan “kesehatan dan keselamatan rakyat, di samping situasi COVID-19 saat ini di Malaysia dan Singapura”.

Dalam sambutannya, Saifuddin juga mengatakan bahwa dia menyadari bahwa penutupan perbatasan yang berkepanjangan antara Singapura dan Malaysia berdampak pada banyak orang Malaysia yang telah terpisah dari orang yang mereka cintai selama pandemi.

Namun, dia mencatat bahwa warga Malaysia yang bekerja di Singapura ini dapat memanfaatkan skema seperti Pengaturan Perjalanan Berkala (PCA) untuk pulang ke rumah untuk cuti bertemu keluarga mereka dan menyelesaikan urusan pribadi.
PCA mengizinkan warga negara Singapura dan Malaysia atau penduduk tetap (PR) yang memegang izin imigrasi jangka panjang untuk tujuan bisnis dan pekerjaan di negara lain untuk memasuki negara tersebut untuk bekerja.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Kamis, Hasni mengatakan bahwa pemerintah negara bagian Johor akan mengajukan proposal kepada pemerintah federal tentang protokol pelaksanaan DCA.

Dia mengatakan bahwa proposal itu telah disetujui dan disetujui selama pertemuan komite khusus negara tentang keamanan yang diadakan pada hari Kamis.

“Pemerintah negara bagian akan mengirimkan usulan prosedur operasi standar untuk skema pembukaan perbatasan di bawah DCA ke pansus penanganan pandemi,” tambah Hasni.

Dalam pernyataan yang sama, Hasni juga menggarisbawahi bahwa pemerintah negara bagian Johor sedang berusaha untuk merekam data warga Johor yang divaksinasi di Singapura, dan memperbarui informasi ini di aplikasi seluler pelacakan kontak Malaysia MySejahtera.

Hasni juga berterima kasih kepada Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin karena telah menghubungi rekan-rekannya di Singapura untuk mendapatkan data terkait warga Johor yang menerima dosis vaksinasi mereka di Singapura.

Dia mengatakan bahwa pada hari Rabu, 73,3 persen dari populasi orang dewasa di Johor telah divaksinasi sepenuhnya.
Sumber : CNA/SL

Scroll to Top