Jakarta | EGINDO.co – Meskipun pandemi Covid-19 melanda akan tetapi industri furnitur semester I 2021 tumbuh 8 persen. Industri furnitur merupakan sektor potensial dikembangkan karena didukung dengan ketersediaan sumber daya alam di dalam negeri.
Hal ini dikatakan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran pers di situs Kemenperin yang dikutip EGINDO.co.
Dikatakannya, industri furnitur sebagai sektor padat karya dan berorientasi ekspor juga berperan penting dalam memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya pemulihan ekonomi nasional. Menperin menyebutkan, pada kuartal I-2021, kinerja industri furnitur mampu bangkit dan tumbuh positif sebesar 8,04% setelah pada periode yang sama tahun lalu mengalami kontraksi 7,28%.
Kemudian, subsektor industri kayu, barang dari kayu, rotan, dan furnitur menyumbangkan sebesar 2,60% terhadap pertumbuhan kelompok industri agro. Artinya, industri furnitur dan kerajinan terbukti memiliki tingkat resiliensi yang tinggi di saat pandemic.
Menurutnya buna lebih memacu produktivitas dan daya saingnya, untuk itu Kemenperin terus menjaga ketersediaan bahan baku dan mendorong pelaku industri furnitur untuk aktif melakukan inovasi. Bahan baku industri furnitur dan kerajinan di Indonesia bisa dikatakan cukup melimpah, terutama berasal dari hutan produksi yang memiliki luas 68,8 juta hektare.
Ditambahkannya, Indonesia merupakan penghasil 80% bahan baku rotan dunia yang berasal dari berbagai daerah di Pulau Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. Hal itu pula yang menjadi faktor mendongkrak penjualan produk furnitur di saat pandemi, yaitu adanya peralihan atau reorganisasi signifikan belanja rumah tangga masyarakat, dari yang untuk hiburan, pariwisata, atau transportasi, menjadi kebutuhan untuk menata dan merenovasi rumah.
Kemenperin mencatat, nilai ekspor produk furnitur (HS 9401-9403) tahun 2020 menembus US$ 1,91 miliar, meningkat 7,6% dari tahun 2019 yang mencapai US$ 1,77 miliar. Negara tujuan ekspor terbesar furnitur Indonesia tahun 2020 antara lain adalah Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Belgia, dan Jerman.
Sementara itu sektor industri furnitur, saat ini terdapat 1.114 perusahaan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dengan jumlah kapasitas produksi sebesar 2,9 juta ton per tahun dan total tenaga kerja yang terserap sebanyak 143.119 orang.@
Bs/TimEGINDO.co