Jakarta | EGINDO.co – Sudah sampai dimana pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pangan. Pertanyaan banyak pihak, pembentukan holding BUMN Pangan kini memasuki tahap penggabungan beberapa BUMN Pangan.
Proses penggabungan PT Perikanan Indonesia dengan PT Perikanan Nusantara, proses penggabungan PT Sang Hyang Seri dengan PT Pertani, serta proses penggabungan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dengan PT BGR Logistics.
Sementara itu Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia atau RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi mengatakan, sebagai koordinator BUMN Klaster pangan, kini RNI tengah melakukan persiapan penggabungan secara menyeluruh mulai dari aspek regulasi penggabungan, aspek SDM dan organisasi dengan mensosialisasikan penggabungan kepada karyawan, aspek keuangan penggabungan perusahaan, aspek operasional dan pengembangan IT, hingga aspek aset korporasi.
RNI sudah memulai mengintegrasikan IT dan supply chain melalui basis teknologi Internet of Things (IoT) dengan interface yang sederhana supaya semua anggota holding BUMN bisa terkoneksi secara paralel. Selama persiapan penggabungan, RNI sedang melakukan pengembangan hilirisasi produk petani.
Persiapan penggabungan menuju pengholdingan BUMN Pangan telah disiapkan dari berbagai aspek dari hulu ke hilir dan pengembangan produk retail ini merupakan langkah inovasi RNI untuk perbaikan ekosistem pangan.
Direktur Komersial RNI Frans Marganda Tambunan mengatakan mendukung program ketahanan pangan, BUMN klaster pangan terus berbenah untuk memperbaiki operasi dasar mulai dari proses on farm yang berfokus pada peningkatan produktivitas dan kualitas bahan baku, dilanjutkan proses produksi yang efisien dan menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan permintaan pasar.
Penetrasi pasar untuk meningkatkan pendapatan korporasi, juga sebagai sarana untuk membantu pemerintah dalam stabilisasi harga dan pasokan barang pangan.@
Bs/TimEGINDO.co