Kinerja Industri Sawit Tetap Positif Saat Pandemi Covid-19

Sawit
Kelapa Sawit

Jakarta | EGINDO.co – Kinerja industri sawit tetap positif saat pandemi Coronavirus (Covid-19). Industri kelapa sawit dalam negeri tetap mampu berkinerja positif, baik dari sisi perkebunan, petani, maupun pabrik.

Penilaian ini dari Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) bahwa petani kelapa sawit dalam kondisi yang baik, tidak terimbas pandemi. Sebaliknya terjadi tren kenaikan harga pada tandan buah segar (TBS). Berdasarkan survei Apkasindo yang dilakukan pada 11 provinsi dari 22 provinsi penghasil kelapa sawit yang dibawahi Apkasindo dalam kondisi baik.

Survei Apkasindo itu berdasarkan indikator yang mencakup dampak pandemi terhadap kegiatan panen, jumlah panen, hingga harga TBS. Terlihat tidak terkena dampak, pada saat pandemi Covid-19, petani terlihat kehidupannya baik karena harga sawit semakin naik.

Baca Juga :  Ekspor Kopi Indonesia Tetap Menjadi Primadona Pasar Dunia

Menurut Apkasindo capaian positif industri sawit sepanjang tahun 2020 didorong mandatori B30 atau campuran biodiesel 30 persen dalam BBM jenis solar. Program tersebut meningkatkan penyerapan sawit di dalam negeri. Tingginya penggunaan produk sawit turut membuat harga TBS menunjukkan tren peningkatan menjadi berkisar Rp1.800 per kilogram. Sebelumnya, harga TBS hanya berkisar Rp900-Rp 1.100 per kilogram.

Sementara itu, Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (Gapki), berdasarkan data Gapki, konsumsi minyak kelapa sawit (CPO) dalam negeri mencapai 17,35 juta ton di 2020, atau naik 3,6 persen dari 2019 yang sebesar 16,75 juta ton.

Secara rinci, konsumsi CPO untuk biodiesel tercatat sebesar 7,2 juta ton di 2020, atau naik 24,13 persen naik dari 2019 yang sebanyak 5,8 juta ton. Lalu konsumsi CPO untuk oleokimia melonjak 60 persen menjadi 1,6 juta ton dari 1 juta ton di tahun sebelumnya. Sedangkan konsumsi CPO untuk kebutuhan pangan tercatat mencapai 8,4 juta ton, terjadi penurunan dari tahun 2019 yang sebanyak 9,8 juta ton.

Baca Juga :  IKPP Tangerang Dan Banksasuci Bersih-Bersih Sungai Cisadane

Kemudian dari segi ekspor CPO tercatat mencapai 34 juta ton sepanjang 2020, turun 9,06 persen dari tahun sebelumnya yang sebanyak 37,39 juta ton. Namun, kinerja ekspor CPO tahun lalu tumbuh positif sebesar 13,65 persen. Sedangkan 2020 nilai ekspor CPO mencapai 22,97 miliar dollar AS, lebih tinggi dari 2019 yang sebesar 20,21 miliar dollar AS.@

Bs/TimEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top