Siasati Harga, Petani Porang Madiun Jual Dalam Bentuk Chips

bentuk chips
Porang bentuk chips

Madiun | EGINDO.co – Mengsiasati harga Porang, petani Porang di Madiun menjual produksi Porang dalam bentuk chips atau kering kepada pedagang pengunpul (pengepul). Hal itu dilakukan sejumlah petani Porang di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Menurut para petani menjual hasil panennya dalam bentuk chips atau kering ke pengepul jauh lebih menguntungkan. Banyak keuntungannya ketika panen Porang dijual dalam bentuk chips atau kering dari pada bentuk umbi.

Disamping untung lebih besar juga menurut para petani porang di Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Dagangan, menjual porang dalam bentuk chips mengantisipasi anjloknya harga panen umbi porang. Dijelaskan harga umbi porang Rp10.000 per kilogram. Namun, jika diolah hasil panen porang menjadi chips harga jualnya Rp40.000 hingga Rp55.000 per kilogram.

Baca Juga :  China Investment Jual Sebagian Saham Di Teck Resources

Untuk para petani Porang membuat chips porang, umbi porang setelah panen diiris tipis-tipis ukuran sekitar 1 sentimeter dengan alat khusus. Setelah itu, irisan porang tersebut dijemur selama beberapa hari hingga kering guna menghilangkan kadar air. Setelah kering sempurna, chips porang siap dijual ke pengepul untuk disetorkan ke pabrik dan diolah menjadi tepung porang.

Sementara itu porang telah jadi komoditas primadona di Kabupaten Madiun untuk diekspor ke Jepang, China, dan sejumlah negara lainnya. Porang diekspor dalam bentuk olahan chips (irisan tipis) kering, yang harganya sekitar Rp55.000 per kilogram. Selain itu juga dalam bentuk tepung porang yang nilai jualnya bisa mencapai Rp100.000 hingga Rp150.000 per kilogram.

Baca Juga :  Presiden Iran Kunjungi Irak Dalam Perjalanan Luar Negeri Pertamanya

Porang dinilai sangat ekonomis, banyak warga Kabupaten Madiun yang menanam porang. Hal itu terlihat dari tren kenaikan luas lahan selama lima tahun terakhir. Sesuai data Dinas Pertanian Madium pada 2016 di Kabupaten Madiun hanya terdapat 1.484 hektare lahan porang. Setahun kemudian bertambah menjadi 1.536 hektare dan pada 2018 mencapai 1.568 hektare.

Disebutkan tahun2019 luas lahan porang mengalami lonjakan drastis menjadi 3.465 hektare. Kemudian, tahun 2020 bertambah menjadi seluas 5.363 hektare, dan dimungkinkan terus bertambah. Sentra budi daya porang juga telah dikembangkan di 10 kecamatan dari sebelumnya yang hanya beberapa kecamatan. Yakni, Kecamatan Saradan, Kare, Dolopo, Dagangan, Mejayan, Gemarang, Wungu, Wonoasri, Pilangkenceng dan Madiun.@

Baca Juga :  China Menentang AS Larang Nvidia Jual Chip Kelas Atas

Bs/TimEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top