Jakarta | EGINDO.co – Usai anjlok, harga Batu Bara kembali naik setelah sempat terpuruk. Harga Batu Bara berada di atas US$ 160/ton. Informasi dari pasar ICE Newcastle (Australia) kemarin tercatat US$ 164. Diperkirakan melonjak 1,08% dibandingkan hari sebelumnya.
Batu Bara berhasil naik dalam dua hari perdagangan kenaikan harga mencapai 2,66%. Dimana sebelumnya, harga batu bara sempat anjlok 4,63% dalam dua hari. Penyebabnya adalah aksi ambil untung (profit taking) karena pada 16 Agutus 2021 harga sempat berada di US$ 169.75/ton, rekor tertinggi setidaknya sejak 2008.
Faktor yang membuat harga batu bara bisa tetap dalam tren bullish. Pertama adalah tingginya permintaan, terutama di China. Bulan lalu, impor batu bara Negeri Tirai Bambu mencapai 30,18 juta ton. Melonjak 15,6% dibandingkan Juli 2020 (year-on-year/yoy). Kebutuhan batu bara di China meningkat seiring pertumbuhan penggunaan listrik. Pada Juli 2021, pembangkitan listrik di China tumbuh 12,7% dibandingkan Juli 2019.
Faktor kedua, tingginya harga gas alam. Dalam sepekan terakhir, harga gas alam naik 2,45% membuat batu bara menjadi menarik sebagai sumber energi primer pembangkit listrik karena harganya lebih murah. Saat ini biaya pembangkitan listrik dengan gas alam lebih mahal, batu bara menjadi lebih kompetitif membuat permintaan batu bara meningkat.@
Bs/TimEGINDO.co