KKP: Bantuan Konservasi Rp97,46 Juta, Perbatasan Kalbar

KKP2

Jakarta | EGINDO.com    – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyalurkan bantuan berupa sarana dan prasarana untuk kegiatan konservasi senilai Rp97,46 juta di kawasan perbatasan Kalimantan Barat, tepatnya di Paloh, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalbar.

Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Pamuji Lestari dalam siaran pers di Jakarta, Senin, menerangkan Pantai Paloh merupakan pantai peneluran penyu terpanjang di Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat dengan panjang mencapai 63 kilometer. Wilayah ini juga berdekatan dengan Malaysia.

“Pantai ini merupakan tempat bagi penyu hijau, sisik, lekang dan penyu belimbing untuk bertelur. Kelompok masyarakat memiliki peran sangat besar dalam pengelolaan biota ini, khususnya untuk pelestarian konservasi penyu yang ada di Paloh,” terang Tari.

Baca Juga :  Awak SpaceX NASA Kembali Ke Bumi Setelah Misi 5 Bulan

Bantuan tersebut diberikan Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak Andry I. Sukmoputro kepada Kelompok Wahana Bahari di Paloh. Bantuan terdiri dari 1 unit kendaraan ATV, 1 unit laptop, 1 unit speaker, 1 unit genset, serta 1 unit kendaraan roda tiga.

Tari menjelaskan penyaluran bantuan pemerintah bisa menjadi pemantik bagi masyarakat dalam pengelolaan sekaligus pengawasan sumber daya perairan sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan kawasan konservasi perairan dari sisi ekologi, sosial dan ekonomi masyarakat pesisir.

“Kelompok penerima bantuan harus berperan aktif dalam menjaga kelestarian sumber daya laut di kawasan konservasi dan menjadi garda terdepan dalam membangun sektor kelautan dan perikanan melalui berbagai aksi perlindungan dan konservasi,” tegasnya.

Baca Juga :  KKP Kembangkan Teknologi Budi Daya Ikan Bubara

Kepala BPSPL Pontianak, Andry I. Sukmoputro menuturkan program bantuan KOMPAK (Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi) merupakan bentuk dukungan aksi konservasi terhadap akselerasi pengelolaan kawasan konservasi serta pengelolaan jenis ikan terancam punah dan/atau dilindungi terutama jenis penyu.

Andry juga menekankan pentingnya habitat penyu bagi ekosistem pesisir dan pentingnya rekam data penyu untuk mendukung keberlanjutan ekosistem penyu.

“Saya berharap bantuan ini dapat dirawat, dipelihara, dikelola dengan bijak. Lalu, agar bisa berlanjut dalam proses pemeliharaannya kelompok wajib menyisihkan pendapatannya untuk perawatan alat dan tetap menjaga keterbukaan antar masing-masing anggota kelompok,” harapnya.

Kelompok Wahana Bahari merupakan salah satu kelompok yang berjasa dalam menciptakan kawasan Paloh sebagai lokasi ekowisata di Provinsi Kalimantan Barat. Hermanto sebagai salah satu anggota Kelompok Wahana Bahari, berkomitmen memelihara dan mengelola bantuan agar memberikan manfaat dan timbal balik bagi masyarakat sekitarnya.

Baca Juga :  Indonesia Raih Blue Park Awards Konferensi Kelautan Dunia

Sumber: Antaranews/Sn

Bagikan :
Scroll to Top