Jakarta | EGINDO.co – Kasus Covid-19 di Indonesia masih belum mereda bahkan terus mencetak rekor dan mencapai penambahan 54 ribu kasus baru dalam satu hari. Bahkan kini Indonesia dinyatakan menjadi episentrum Covid-19 di dunia.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berjalan hampir dua pekan pun seperti tidak mampu membendung kasus baru. PPKM dilakukan sejak 3 Juli 2021, dan masih akan berlaku sampai dengan 20 Juli mendatang.
Penambahan kasus yang masif ini pun membuat kasus aktif atau orang yang membutuhkan perawatan meningkat dan mengkhawatirkan di tengah penuhnya rumah sakit.
Kementerian Kesehatan hingga Kamis (15/7/2021) hingga pukul 12:00 WIB mencatat jumlah kasus baru sebanyak 56.757 orang. Dengan begitu total kasus Covid-19 di tanah air sebanyak 2.726.803 orang.
Jumlah ini kembali memecahkan rekor dari sebelumnya, pada Rabu (14/7/2021) tambahan kasus baru 54.517 orang. Sebelumnya rekor penambahan masih di kisaran 30 ribuan per hari.
Jumlah penambahan ini membuat kasus aktif di Indonesia saat ini mencapai 480.199 orang. Kabar baiknya, jumlah pasien sembuh juga terus bertambah sebanyak 19.049 orang, sehingga totalnya 2.176.412 orang.
Sayangnya bukan hanya angka kesembuhan, jumlah kematian akibat Covid-19 juga bertambah. Hari ini kasus kematian bertambah 982 orang, sehingga totalnya 70.192 orang.
Beberapa daerah yang mencatatkan BOR dengan angka yang tinggi yakni DI Yogyakarta 85%, Banten 89%, Jawa Barat 83%, DKI Jakarta 86%, Lampung 83%, Jawa Tengah 81% dan Kalimantan Timur 83%, Jawa Timur 82%. Daerah-daerah ini juga mencatatkan lonjakan kasus dalam beberapa waktu ini.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers yang digelar hari ini, Kamis (15/07/2021), mengatakan bahwa virus Covid-19 saat ini didominasi varian baru delta.
Menurutnya, masa inkubasi dari varian ini bisa dua sampai tiga minggu lamanya. Jadi, dalam kurun waktu tiga minggu ini, menurutnya bisa jadi akan terjadi lonjakan.
“Saya minta sekali lagi, masa inkubasi dua minggu sampai tiga minggu, jadi di dalam tiga minggu ini bisa saja apa yang terjadi,” ungkapnya.
Pemerintah, imbuhnya, berupaya mencegah agar tidak ada kenaikan setelah tiga minggu ke depan.
“Yang kita gak mau, setelah tiga minggu naik (kasus Covid), maka harus kurangi kerumunan-kerumunan,” ujarnya.
Sumber : CNBCIndonesia/SL