Bencana Laut Sri Lanka Memburuk, Korban Lingkungan Meningkat

Kerusakan Lingkungan Laut,akibat kapal yang terbakar
Kerusakan Lingkungan Laut,akibat kapal yang terbakar

Kolombo | EGINDO.co – Kerusakan lingkungan laut Sri Lanka dari kapal kimia yang tenggelam lebih buruk daripada yang ditakuti, kata para pejabat pada hari Jumat (25 Juni), karena lebih banyak kura-kura, lumba-lumba, dan paus yang mati terdampar di pantai pulau itu.

Hingga Kamis, 130 hewan laut telah ditemukan mati di pantai Samudra Hindia sejak MV X-Press Pearl terbakar bulan lalu sebelum sebagian tenggelam di lepas pantai setelah dua minggu terbakar.

Pemerintah Sri Lanka yakin mereka terbunuh oleh ratusan ton bahan kimia dan plastik yang bocor dari kapal.

“Setidaknya enam bangkai penyu terdampar di sepanjang pantai barat pada Kamis saja,” kata seorang pejabat satwa liar kepada AFP.

Baca Juga :  Blinken Tur Ke Timur Tengah Saat Konflik Israel-Palestina

Dia mengatakan mereka juga telah menerima laporan pertama tentang kawanan ikan karang yang mati di Hikkaduwa, daerah resor wisata selatan yang terkenal dengan terumbu karangnya yang kaya.

“Sejauh ini kami telah mengumpulkan bangkai 115 penyu, 15 lumba-lumba, dan lima paus,” kata pejabat itu yang meminta tidak disebutkan namanya.

Mereka termasuk bangkai paus biru yang ditemukan di utara semenanjung Jaffna, sekitar 400 km utara Kolombo, pekan lalu. Pejabat sedang menunggu hasil laporan forensik, katanya.

Kapal yang terdaftar di Singapura diketahui membawa 81 kontainer bahan kimia berbahaya, termasuk 25 ton asam nitrat, ketika terbakar.

Sekitar 1.200 ton pelet plastik kecil dan puing-puing lain yang menyelimuti pantai telah diambil dan disimpan di 45 kontainer pengiriman.

Baca Juga :  Menkominfo: Judi Online Dan Pinjol Itu Satu Lingkaran Setan

Sri Lanka menuntut ganti rugi US$40 juta dari operator kapal X-Press Feeders.

Polisi setempat telah meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap kapten kapal, chief engineer, chief officer serta agen lokalnya.

Para pemerhati lingkungan juga menggugat pemerintah dan pemilik lahan karena diduga gagal mencegah bencana.

Angkatan Laut Sri Lanka mengatakan sementara itu pada hari Jumat bahwa kapal kontainer lain dalam perjalanan dari Kolombo ke Singapura telah melaporkan kebakaran ruang mesin dan satu anggota awak hilang.

Sekitar 200 kapal kontainer dan kapal tanker minyak berlayar melewati Sri Lanka setiap hari di rute sibuk antara Asia, Timur Tengah dan Eropa.

Banyak dermaga di Kolombo, pusat transhipment terbesar di Asia Selatan.

Baca Juga :  Sri Lanka Minta Rusia Bebaskan Warganya Dari Angkatan Darat

Sumber : CNA/SL

 

Bagikan :
Scroll to Top