Jakarta | EGINDO.com   – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kurang tepat jika hanya menyalahkan masuknya tenaga kerja asing (TKA) ke sektor-sektor industri strategis tanpa mempelajari teknologi yang dibawa. Sebab kata dia, dengan mempelajari teknologi yang dibawa oleh investor asing atau pekerja asing akan terjadi alih teknologi.
“Kita enggak boleh marah-marah karena enggak dapat tempat, karena bagaimana pun teknologinya kita harus belajar juga. Jadi ada alih teknologi,” ujar Luhut dalam siaran pers, Jakarta, Rabu (23/6/2021).
Luhut sudah melakukan kunjungan ke kawasan IWIP di Halmahera Tengah, Maluku Utara pada Selasa (22/6/2021).
Menurut pengamatannya dalam kunjungan tersebut, Luhut mengatakan, sudah mulai ada tenaga kerja lokal yang bekerja di bagian teknis di kawasan tersebut.
“Seperti kita lihat tadi di room control sudah banyak anak-anak kita. Ada yang dari jurusan matematika, pariwisata dan macam-macam. Tapi saya minta harus ada sekolah yang khusus agar bisa lebih bagus kedepannya,” kata dia.
Luhut meminta investor PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Halmahera Tengah. IWIP ditargetkan menjadi kawasan industri yang akan mengolah sumber daya mineral dari mulut tambang hingga menjadi produk akhir.
Kawasan industri ini dikelola PT IWIP yang merupakan perusahaan patungan dari tiga investor China yaitu Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi. Selama 2,5 tahun sejak dilakukan peletakan batu pertama, investasi yang digelontorkan oleh investor senilai kurang lebih 5 miliar dollar AS dan akan terus bertambah hingga 11 miliar dollar AS.
“Saya minta untuk IWIP membantu tingkatkan kualitas pendidikan di sini dengan membangun politeknik, seperti di Morowali. Sehingga nanti anak-anak lokal bisa menikmati pendidikan yang berkualitas,” kata Luhut.
Menurut Luhut, dengan adanya kawasan industri yang terintegrasi tersebut, maka menjadi tempat praktik yang bagus bagi para pelajar politeknik nantinya. Dengan demikian, bisa meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam negeri. Sehingga diharapkan SDM Indonesia, khususnya penduduk lokal di wilayah tersebut, bisa menggantikan peran tenaga asing yang saat ini bekerja di kawasan industri itu.
“Jadi semua industri strategis seperti ini, nanti harus ada politeknik yang khusus untuk menampung anak-anak di sekitar pabrik agar suatu ketika bisa menggantikan pegawai-pegawai asing di pabrik-pabrik ini,” ujar dia.
Selain pembangunan politeknik untuk masyarakat lokal, Luhut juga meminta agar PT IWIP memperhatikan aspek lingkungan. Diantaranya dengan perlunya melakukan penanaman mangrove di sekitar kawasan, seperti di Kawasan Industri Morowali.
Sumber: Kompas.com/Sn