Kuala Lumpur | EGINDO.co – Malaysia diperkirakan akan menghabiskan 8 miliar ringgit (US$1,95 miliar) untuk subsidi bahan bakar dan minyak goreng tahun ini, lebih dari dua kali lipat dari 3,78 miliar ringgit yang semula dialokasikan, kata kementerian keuangan pada Sabtu (12 Juni).
Pengumuman itu muncul ketika Malaysia berupaya meningkatkan langkah-langkah bantuan publik di tengah penguncian virus corona baru yang diberlakukan bulan ini. Biaya subsidi bahan bakar dan minyak goreng eceran ditetapkan meningkat tajam karena kenaikan harga komoditas global, kata Menteri Keuangan Tengku Zafrul Abdul Aziz dalam sebuah pernyataan.
“Pemerintah siap menanggung belanja subsidi yang lebih tinggi untuk menjaga kesejahteraan rakyat dan kelangsungan usaha, terutama bagi pedagang kecil,” kata Tengku Zafrul.
Pemerintah menghabiskan 6,32 miliar ringgit dan 2,16 miliar ringgit untuk subsidi masing-masing pada 2019 dan 2020, katanya.
Bulan lalu, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengumumkan paket stimulus tambahan senilai US$9,7 miliar, menjelang putaran terakhir lockdown.
Infeksi harian dan kematian di negara Asia Tenggara itu naik ke level rekor pada Mei, meskipun kasus telah menurun dalam beberapa hari terakhir.
Pada hari Sabtu, Malaysia melaporkan 5.793 kasus baru, sehingga total infeksi menjadi 652.204. Kematian mencapai 3.768 pada hari Jumat.
Sumber : CNA/SL