Tiga Senator AS Tiba Di Taiwan, Untuk Bertemu Presiden

Tiga Senator AS tiba di Taiwan
Tiga Senator AS tiba di Taiwan

Taipei | EGINDO.co – Tiga senator AS tiba di Taiwan pada Minggu (6 Juni) dengan kapal barang Angkatan Udara AS dan akan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen untuk membahas masalah keamanan dan lainnya, sebuah perjalanan yang kemungkinan akan mengganggu China.

Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan pulau yang diklaim oleh China, tetapi merupakan pendukung dan pemasok senjata internasional terpentingnya.

Tammy Duckworth dan Dan Sullivan dari Komite Angkatan Bersenjata Senat, dan Christopher Coons dari Komite Hubungan Luar Negeri Senat, tiba di bandara Songshan di pusat kota Taipei dengan C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS.

Mereka bertemu dengan duta besar de facto AS di Taiwan, Brent Christensen, dan Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu, dalam gambar langsung yang disiarkan di stasiun televisi Taiwan.

Baca Juga :  Hari Laut, KKP: Masyarakat Gemar Makan Ikan, Penuhi Gizi

Tsai dijadwalkan menemui mereka di bandara.

Tidak segera jelas mengapa mereka tiba dengan pesawat angkut angkatan udara dan bukan jet pribadi yang digunakan sebagian besar pejabat AS ketika mengunjungi pulau itu.

Sangat jarang jet Angkatan Udara AS yang ditandai mendarat di Taiwan karena kurangnya hubungan diplomatik.

Perjalanan itu dilakukan ketika Taiwan sedang menghadapi lonjakan infeksi COVID-19 dan pemerintah sedang berusaha untuk mempercepat pengiriman vaksin.

Amerika Serikat mengatakan pekan lalu Taiwan akan menerima suntikan di bawah rencana Gedung Putih bagi Amerika Serikat untuk berbagi 25 juta dosis vaksin COVID-19 surplus dengan dunia, meskipun bagian Taiwan belum diumumkan.

Taiwan juga mengeluh tentang China yang mencoba memblokir pulau itu dari mengakses vaksin secara internasional, yang dibantah Beijing.

Baca Juga :  Taiwan,Kanada Mulai Pembicaraan Tentang Perjanjian Investasi

China secara rutin mengecam kunjungan pejabat asing ke Taiwan, menyebut mereka campur tangan dalam urusan internal negara itu.

Sumber : CNA/SL

 

Bagikan :
Scroll to Top