Medan | EGINDO.co – Irsan (56) Pensiunan Karyawan Telkom bersama isteri Irma (57) hadir di Gedung Dakwah Muhammadiyah Wilayah Sumatera Utara, Jalan Sisingamangara Medan, untuk menyerahkan dua persil tanah miliknya kepada persyarikatan Muhammadiyah.
Dua persil tanah seluas 512 meter itu di kawasan Tanjung Selamat selanjutnya diserahkan oleh PWM Sumatera Utara kepada PCM Tanjung Selamat Perjuangan untuk dikelola bagi kemaslahatan umat. Irsan berharap tanah itu bisa dikelola dengan baik, khususnya sebagai lokasi Rumah Tahfiz Quran guna meningkatkan kualitas keberagamaan warga setempat.
Irsan terakhir bekerja di Telkom Bekasi, bertugas di Medan pada tahun 1999, setelah itu mutasi ke Telkom Sumatera Barat baru ke Telkom Bekasi. Selama bertugas di Medan, Irsan sempat membeli dua persil tanah yang kemudian diwakafkannya kepada Muhammadiyah.
Proses penyerahan wakaf tanah dilakukan dalam bentuk penandatanganan dokumen hibah yang dilakukan oleh Notaris dan PPAT Muhammad Syafei Lubis, SH, Spn. Ikuti menandatangani dokumen hibah, Ketua PWM Sumatera Utara, Prof. Dr. Hasyimsyah Nasution MA, Sekretaris PWM Irwan Syahputra MA, Ketua PCM Tanjung Selamat Perjuangan Nuraidi, Sekretaris PCM Tanjung Selamat Perjuangan Luliadi Spd, serta dua pewakaf, Irsan dan Irma.
Selain keluarga dari pewakaf juga hadir Wakil Sekretaris PWM Mutholib dan Ustadz Mas’ad Spd Ketua Majelis Tabligh PCM Selamat Perjuangan.
Ketua PWM Sumatera Utara Prof. Dr. Hasyimsyah dan Sekretaris Irwan Syahputra MA menyampaikan ucapan terima kasih kepada pewakaf yang telah mengikhlaskan penyerahan tanah miliknya untuk dikelola Muhammadiyah bagi kepentingan umat. ”Terima kasih atas kepercayaannya kepada Muhammadiyah,” kata Hasyimsyah.
Hal yang sama disampaikan Ketua PCM Tanjung Selamat Perjuangan Nuraidi yang merasa sangat bergembira karena dengan wakaf tanah seluas 512 meter itu, Muhammadiyah dapat mengembangkan program pendidikan seperti Tahfidz Quran seperti yang diharapkan pewakaf.
Sementara itu, Irsan, pewakaf tanah sebanyak dua persil itu kepada wartawan berharap tanah itu dapat menjadi modal awal bagi Muhammadiyah dalam mengembangkan program pendidikan Islam seperti Tahfidz. ”Saya percaya, Muhammadiyah adalah satu lembaha/ormas yang dipercaya untuk mengelola wakaf dengan baik dan benar,” kata Irsan.
Muhammadiyah dan Aisyiyah Sumatera Utara selama ini mendapatkan banyak hibah/ wakaf dalam bentuk tanah untuk dikelola menjadi lahan masjid dan sekolah atau usaha-usaha yang produktif. Penyerahan wakaf itu adalah bentuk kepercayaan umat kepada Muhammadiyah.@
Rel/fd/TimEGINDO.co