Amerika | EGINDO.co – Sekitar 44 persen responden yang disurvei secara global khawatir tentang ancaman Amerika Serikat terhadap demokrasi di negara mereka, sebuah survei yang diterbitkan pada hari Rabu menemukan.
Survei terhadap lebih dari 50.000 orang dari 53 negara dan wilayah juga menemukan bahwa lebih dari separuh merasa negara mereka demokratis, tetapi banyak yang memandang ketidaksetaraan ekonomi dan kekuatan perusahaan teknologi besar sebagai ancaman bagi demokrasi.
Meskipun mayoritas responden menyetujui bagaimana pemerintah mereka menanggapi pandemi, 53 persen merasa kebebasan pribadi mereka telah dibatasi secara berlebihan oleh lockdown, menurut survei tersebut.
“Kami sekarang harus keluar dari pandemi COVID-19 dengan memberikan lebih banyak demokrasi dan kebebasan kepada orang-orang,” kata Anders Fogh Rasmussen, ketua Yayasan Aliansi Demokrasi, yang bersama dengan perusahaan pelacakan merek yang didukung AI Latana melakukan survei.
Sekitar 64 persen dari mereka yang ditanyai menganggap ketidaksetaraan ekonomi sebagai ancaman tunggal terbesar bagi demokrasi di seluruh dunia.
Responden di Amerika Serikat paling prihatin dengan dampak perusahaan Big Tech terhadap demokrasi.
Sumber : CGTN/SL