China Melancarkan Perang Ekonomi Melawan Sektor Teknologi

Perang Ekonomi Melawan Sektor Teknologi
Perang Ekonomi Melawan Sektor Teknologi

Taipei | EGINDO.co – Pemerintah Taiwan pada Rabu (28 April) menuduh China melancarkan perang ekonomi melawan sektor teknologi pulau itu dengan mencuri teknologi dan menarik insinyur, karena parlemen mempertimbangkan untuk memperkuat undang-undang untuk mencegah hal ini.

Taiwan adalah rumah bagi industri semikonduktor yang berkembang pesat dan terdepan di dunia, digunakan dalam segala hal mulai dari jet tempur hingga mobil, dan pemerintah telah lama mengkhawatirkan upaya China untuk meniru kesuksesan itu, termasuk oleh spionase industri dan metode curang lainnya.

Empat anggota parlemen Taiwan dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa memimpin proposal untuk mengamandemen undang-undang rahasia komersial guna memperluas cakupan dari apa yang dianggap rahasia dan memperkuat hukuman.

Baca Juga :  IMF Didesak Cairkan Dana Cadangan, Janet Yellen Menolak

Dalam sebuah laporan ke parlemen tentang amandemen yang diusulkan, Biro Keamanan Nasional Taiwan menyalahkan China atas sebagian besar kasus spionase industri oleh pasukan asing yang ditemukan dalam beberapa tahun terakhir.

“Pencurian teknologi yang diatur oleh Komunis China dari negara lain menjadi ancaman besar bagi demokrasi,” katanya.

“Tujuan infiltrasi Komunis China ke dalam teknologi kami tidak hanya tentang kepentingan ekonomi, tetapi juga memiliki niat politik untuk membuat Taiwan semakin miskin dan lemah.”

Kantor Urusan Taiwan China tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Kementerian Ekonomi Taiwan, dalam laporannya, mengatakan China berusaha untuk meningkatkan industri semikonduktornya dengan “memburu” bakat Taiwan “serta mendapatkan rahasia komersial industri negara kita, untuk merusak daya saing negara”.

Baca Juga :  Pengamat: Kenapa Kecelakaan Truk Rem Blong Terus Berulang?

Kabinet telah bertemu berkali-kali untuk mencari tahu bagaimana mengatasi masalah tersebut, tambah kementerian itu.

Anggota parlemen Ho Hsin-chun, salah satu legislator yang mengusulkan amandemen, mengatakan kebutuhan itu mendesak.

“Infiltrasi rantai pasokan merah China ada di mana-mana,” katanya dalam rapat komite parlemen.

Tidak jelas kapan atau apakah amandemen bisa disahkan menjadi undang-undang, dan Kementerian Kehakiman dalam laporannya menyarankan diskusi lebih lanjut tentang kata-kata itu diperlukan.

Hu Mu-yuan, wakil kepala Biro Keamanan Nasional Taiwan, menyatakan dukungan luas untuk tindakan tersebut.

“Selama itu bermanfaat untuk keamanan dan kepentingan negara kita, kita dukung,” ujarnya.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top