Beijing | EGINDO.co – Sebuah perusahaan rintisan penambangan luar angkasa China meluncurkan prototipe robot yang dapat mengambil puing-puing yang ditinggalkan oleh pesawat ruang angkasa lain dengan jaring besar di orbit Bumi rendah pada Selasa (27/4).
NEO-01, yang juga akan mengintip ke luar angkasa untuk mengamati benda-benda langit kecil, diluncurkan dengan roket pemerintah 6 Maret bersama dengan beberapa satelit, kantor berita pemerintah Xinhua melaporkan.
Robot 30kg yang dikembangkan oleh Origin Space yang berbasis di Shenzhen akan membuka jalan bagi teknologi masa depan yang mampu menambang di asteroid, menurut perusahaan.
Origin Space NEO-01
NEO-01 yang dikembangkan oleh Origin Space yang berbasis di Shenzhen akan membuka jalan bagi teknologi masa depan yang mampu menambang di asteroid, menurut perusahaan. (Gambar: Origin Space)
Sejak berdirinya perusahaan pertambangan asteroid pertama di dunia, Planetary Resources pada tahun 2009, lebih dari selusin perusahaan di seluruh dunia telah memasuki sektor pemula, termasuk Sistem 3D Amerika Serikat dan Astroscale Jepang.
Tidak seperti teknologi Astroscale, yang menggunakan magnet untuk mengumpulkan sampah luar angkasa, NEO-01 akan menggunakan jaring untuk menangkap puing-puing dan kemudian membakarnya dengan sistem penggerak listriknya, menurut laporan di situs web perusahaan.
Ribuan satelit telah diluncurkan secara global. Karena masa pakai mereka lebih lama, banyak yang berakhir sebagai sampah, menimbulkan bahaya bagi satelit operasi lainnya.
Origin Space berencana untuk meluncurkan lusinan teleskop luar angkasa dan lebih banyak pesawat ruang angkasa untuk mencapai penambangan komersial pertama asteroid pada tahun 2045, kata pendiri perusahaan Su Meng dalam sebuah wawancara dengan media domestik pada 6 April.
Xinhua melaporkan pada hari Sabtu bahwa China meningkatkan upaya untuk mendaratkan penyelidikan di asteroid dekat Bumi untuk mengumpulkan sampel, dan juga mempercepat rencana untuk membangun sistem pertahanan terhadap asteroid dekat Bumi.
Beijing memiliki ambisi luar angkasa yang besar, yang bertujuan untuk mengejar ketinggalan dengan Rusia dan AS serta mengubah China menjadi kekuatan luar angkasa utama pada tahun 2030.
Sumber : CNA/SL