Lima Orang Luka Parah Dalam Penembakan Louisiana

Penembakan di Toko Minuman Keras Shreveport, Louisiana
Penembakan di Toko Minuman Keras Shreveport, Louisiana

Louisiana | EGINDO.co – Lima orang dirawat di rumah sakit setelah ditembak dan terluka parah dalam penembakan di sebuah toko minuman keras di Shreveport, Louisiana, stasiun televisi yang berafiliasi dengan CBS, KSLA melaporkan pada Minggu malam (19 April).

Dengan detail yang masih langka beberapa jam setelah penembakan, pihak berwenang menggambarkan luka-luka itu mengancam jiwa, dengan polisi sedang mencari mobil Ford putih, kata laporan itu.

Insiden itu adalah penembakan ketiga yang dilaporkan dalam waktu 24 jam di Amerika Serikat, yang sudah di ambang lonjakan penembakan dalam beberapa pekan terakhir.

Seorang pria bersenjata membunuh delapan pekerja dan dirinya sendiri di pusat FedEx Indianapolis pada Kamis malam, dengan setidaknya tujuh penembakan massal yang mematikan di Amerika Serikat selama sebulan terakhir.

Baca Juga :  Demonstran Kurdi Bentrok Polisi Setelah Penembakan Di Paris

Dalam insiden Shreveport hari Minggu, empat orang berada di luar toko, di Hearne Avenue, sementara satu orang berada di dalam toko saat penembakan terjadi, menurut laporan KLSA.

Beberapa unit polisi dikirim ke tempat kejadian, yang terjadi sekitar jam 9 malam waktu setempat, kata laporan itu.

Reuters tidak dapat segera menghubungi polisi setempat. Kantor walikota Shreveport tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

Sebelumnya pada hari Minggu tiga orang tewas di sebuah kompleks apartemen di Austin, Texas dan pihak berwenang memburu mantan wakil sheriff yang dicari sehubungan dengan penembakan fatal itu.

Secara terpisah, tiga orang tewas dan dua lainnya cedera dalam penembakan di sebuah bar di Kenosha County, Wisconsin, pada Minggu dini hari.

Baca Juga :  Penembakan Di Luar Ibu Kota Kyiv Dan Kota Utara Chernihiv

Serentetan penembakan telah meningkatkan tekanan publik untuk memperketat peraturan senjata.

Sebagian besar orang Amerika mendukung undang-undang senjata yang lebih ketat, menurut jajak pendapat Reuters / Ipsos, tetapi Washington tidak berbuat banyak untuk mengatasi masalah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top