New Delhi | EGINDO.co – India melaporkan rekor 168.912 infeksi COVID-19 semalam, data dari kementerian kesehatan menunjukkan pada Senin (12 April), menyalip Brasil untuk menjadi negara kedua yang paling terkena dampak secara global oleh virus corona.
Penghitungan keseluruhan India mencapai 13,53 juta, melampaui Brasil 13,45 juta kasus, menurut data yang dikumpulkan oleh Reuters. Amerika Serikat memimpin penghitungan global dengan 31,2 juta kasus.
Kematian di India mencapai 904, sehingga total menjadi 170.179, data menunjukkan.
Pihak berwenang menyalahkan kebangkitan virus yang ganas terutama pada kerumunan dan keengganan untuk memakai masker.
Namun, pertemuan keagamaan terus berlanjut dan Perdana Menteri Narendra Modi dan Menteri Dalam Negeri Amit Shah telah menyampaikan sendiri kampanye pemilihan yang dihadiri oleh puluhan ribu orang, banyak tanpa topeng dan hampir tidak ada yang mengikuti jarak sosial.
Pemerintah India sangat ingin menghindari penguncian kedua yang sangat tidak populer, tetapi banyak negara bagian yang mengencangkan sekrup tersebut.
Di Maharashtra yang paling parah terkena dampak dan ibukotanya Mumbai, restoran ditutup dan pertemuan publik lebih dari lima orang dilarang.
Kementerian kesehatan mengatakan lonjakan itu telah menyebabkan “lonjakan permintaan” untuk obat antivirus Remdesivir, yang memaksa larangan ekspornya meskipun sebuah penelitian yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan itu “sedikit atau tidak berpengaruh” pada kematian COVID-19.
Sumber : CNA/SL