AS Pertimbangkan Diplomasi Korea Utara Tujuan Denuklirisasi

Juru Bicara Gedung Putih , Jen Psaki
Juru Bicara Gedung Putih , Jen Psaki

Washington | EGINDO.co – Amerika Serikat siap untuk mempertimbangkan diplomasi dengan Korea Utara jika itu mengarah ke jalur denuklirisasi, kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki pada Rabu (7 April).

Pada briefing reguler, Psaki menolak mengomentari laporan dari para peneliti AS minggu ini tentang aktivitas di galangan kapal Sinpo Korea Utara yang menurut para analis dapat menjadi bagian dari persiapan untuk uji coba rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam. Dia merujuk pertanyaan tentang itu ke Pentagon.

“Saya akan mengatakan, secara umum, kami memiliki tujuan yang jelas terkait dengan Korea Utara, yaitu denuklirisasi … Semenanjung Korea,” katanya. “Kami tentu saja terus memberlakukan sanksi, kami berkonsultasi dengan sekutu dan mitra. Kami siap untuk mempertimbangkan beberapa bentuk diplomasi jika itu akan membawa kami ke jalan menuju denuklirisasi.”

Baca Juga :  Korut Menembakkan Proyektil Ke Arah Laut Lepas Pantai Timur

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden, yang menjabat pada Januari, mengatakan sedang dalam tahap akhir peninjauan kebijakan terhadap Korea Utara.

Ini secara bersamaan mengisyaratkan garis keras pada hak asasi manusia, denuklirisasi, dan sanksi, sambil membuat tawaran diplomatik yang menurut para pejabat telah ditolak oleh Pyongyang, yang telah lama menuntut pencabutan sanksi.

Ketegangan meningkat setelah Korea Utara menguji rudal balistik bulan ini.

Biden mengatakan Washington tetap terbuka untuk diplomasi dengan Korea Utara meskipun ada tes, tetapi memperingatkan akan ada tanggapan jika Korea Utara meningkatkan masalah.

Pendahulu Biden dari Partai Republik, Donald Trump, mengadakan tiga pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tetapi tidak mencapai terobosan selain jeda dalam uji coba balistik nuklir dan antarbenua.

Baca Juga :  AS Tambahkan Turki Ke Daftar Negara Penggunaan Tentara Anak

Laporan dari lembaga penelitian mengacu pada pergerakan yang terdeteksi melalui gambar satelit dari tongkang uji coba rudal submersible di Sinpo.

Laporan tersebut, termasuk oleh Pusat Kajian Strategis dan Internasional, mengatakan kegiatan tersebut dapat menjadi bagian dari persiapan untuk uji coba rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam, meskipun itu juga bisa terkait dengan pemeliharaan dan tidak ada uji coba semacam itu yang akan segera terjadi.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top