Filipina Mulai Program Vaksinasi Covid-19

Warga Filipina mengantri untuk mendapatkan subsidi uang dari pemerintah di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Batasan Hills, kota Quezon, Metro Manila, Filipina
Warga Filipina mengantri untuk mendapatkan subsidi uang dari pemerintah di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Batasan Hills, kota Quezon, Metro Manila, Filipina

Manila, | EGINDO.co  – Filipina memulai program vaksinasi COVID-19 dengan memprioritaskan petugas kesehatan saat negara itu mencoba mengamankan pasokan vaksin untuk mengatasi salah satu epidemi virus corona paling sulit di Asia.

Petugas kesehatan di enam rumah sakit pemerintah di wilayah ibu kota menerima vaksin Sinovac Biotech yang disumbangkan oleh China pada Minggu (28/2), satu-satunya produk vaksin yang diterima Filipina sejauh ini. “Anda benar-benar pahlawan selama masa pandemi ini, jadi Anda berhak menjadi yang pertama dalam antrean untuk menerima vaksin,” kata Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque kepada petugas kesehatan.

Filipina telah melaporkan 576.352 kasus COVID-19 secara keseluruhan, termasuk infeksi dengan varian virus corona Inggris yang lebih menular. Negara itu telah mencatat 12.318 kematian. Filipina bertujuan untuk menginokulasi 70 juta dari 108 juta orang warganya tahun ini, untuk mencapai kekebalan kelompok dan membuka kembali ekonomi yang pada 2020 mengalami kontraksi terburuk, sebagian besar karena pembatasan ketat pada pergerakan yang berlaku sejak pertengahan Maret. Filipina sedang mengejar ketinggalan dengan tetangganya di Asia Tenggara meskipun memiliki salah satu masalah virus corona terburuk di kawasan itu.

Baca Juga :  China Nyatakan Ketidakpuasan Yang Kuat Terhadap Komunike G7

Negara itu adalah yang terakhir memulai program imunisasi dan memiliki tantangan tidak hanya untuk memastikan pasokan vaksin, tetapi untuk meyakinkan warganya untuk mau menerimanya, di tengah kekhawatiran akan keamanan. Carlito Galvez, mantan jenderal yang mengepalai strategi vaksin pemerintah, mengatakan Filipina mungkin tidak akan bergerak maju kecuali semua orang diimunisasi. “Itu adalah kewajiban moral kami,” kata Galvez, yang menerima suntikan vaksin dan mengatakan bahwa vaksin itu adalah “dosis harapan”.

Pemerintah telah melakukan pembicaraan dengan sebagian besar produsen utama vaksin virus corona untuk 161 juta dosis gabungan, tetapi telah berjuang untuk mencapai kesepakatan, sementara persaingan yang ketat telah memperketat pasokan. Peluncuran program telah ditunda beberapa kali, dengan kemunduran terakhir adalah penundaan 525.600 dosis vaksin AstraZeneca yang seharusnya tiba.@

Baca Juga :  Korsel, AS,Jepang Latihan Pertahanan Rudal Untuk Lawan Korut

rtr/ant/TimEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top