WHO: “Terlalu Dini Longgarkan” Penguncian Di Eropa

WHO
WHO

Jenewa, | EGINDO.co  – Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Kawasan Eropa Hans Kluge mengatakan tingkat penularan COVID-19 di Eropa masih sangat tinggi, sehingga membuat layanan kesehatan begitu kewalahan dan oleh karenanya “terlalu dini untuk melonggarkan” penguncian.

“Kita perlu bersabar, perlu waktu untuk melakukan vaksinasi. Kita sudah pernah memetik pelajaran yang berharga – membuka dan menutup, dan membuka kembali pembatasan sosial bagi (masyarakat) secara terburu-buru merupakan strategi buruk dalam upaya mencegah penularan virus corona,” katanya saat konferensi daring. “Tingkat penularan di seluruh Eropa masih sangat tinggi, yang berdampak pada sistem kesehatan dan menyebabkan layanan kesehatan kewalahan, sehingga terlalu dini untuk berleha-leha,” kata Kluge.

Baca Juga :  Ukraina Sedia Bersikap Netral, Rusia Memecah Belah Negara

“Menekan penularan membutuhkan upaya yang berkelanjutan dan konsisten. Ingat, lebih dari 3 persen orang di kawasan telah terinfeksi COVID-19. Area yang pernah mengalami wabah parah bisa terkena lagi,” lanjutnya.

Dia menyebutkan bahwa sebanyak 35 negara di Eropa telah meluncurkan program vaksinasi dengan pemberian 25 juta dosis vaksin hingga kini. “Vaksin ini telah menunjukkan keampuhan dan keamanan yang kita semua harapkan … kerja keras luar biasa ini akan menghilangkan tekanan terhadap sistem kesehatan kita dan pastinya menyelamatkan nyawa.”

Kluge mengatakan tingkat penularan yang masih tinggi dan kemunculan varian baru COVID-19 membuat upaya vaksinasi kelompok prioritas menjadi hal yang mendesak, namun ia juga menilai bahwa tingkat produksi dan distribusi vaksin sejauh ini belum memenuhi harapan. “Paradoks ini, di mana masyarakat merasakan ada akhir (pandemi) dengan adanya vaksin, tetapi pada saat yang sama, mereka diminta untuk mematuhi aturan pembatasan dalam menghadapi ancaman baru. Hal ini menyebabkan ketegangan, kecemasan, kelelahan dan kebingungan. Ini dapat dipahami sepenuhnya dalam kondisi saat ini,” ujar Kluge.@

Baca Juga :  50 Orang Terluka Akibat Gempa Di Perbatasan China-Kyrgyzstan

rtr/ant/TimEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top