Di Bawah Biden, Amerika Akan Kembali Bergabung Ke WHO

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menandatangani sejumlah dokumen di Ruang Oval, Gedung Putih usai dilantik sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat di Washington, Amerika Serikat
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menandatangani sejumlah dokumen di Ruang Oval, Gedung Putih usai dilantik sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat di Washington, Amerika Serikat

Jenewa, | EGINDO.co  – Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden akan kembali bergabung dengan fasilitas vaksin COVAX, yang bertujuan menyalurkan vaksin ke negara-negara miskin, demikian kepala penasihat medis Anthony Fauci kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyambut baik pengumuman yang ditujukan kepada Dewan Eksekutif WHO tersebut, yang berbunyi: “Ini adalah hari yang baik untuk WHO sekaligus hari yang baik untuk kesehatan global.”

Fauci, yang berbicara dari Washington melalui konferensi video sehari pasca pelantikan Biden, mengatakan: “Presiden Biden akan memberikan arahan hari ini, yang akan mencakup niatan Amerika Serikat untuk bergabung dengan COVAX dan mendukung ACT-Accelerator guna mendorong upaya multilateral untuk vaksin COVID-19, terapi, dan distribusi diagnostik, akses yang merata, riset serta pengembangan.”

Baca Juga :  Sanksi Tidak Akan Hentikan Pengembangan Misil Korea Utara

Gelombang pertama vaksin COVID-19 diharapkan dapat bagikan ke negara-negara miskin pada Februari di bawah skema COVAX, yang dijalankan oleh WHO dan aliansi vaksin GAVI, kata pejabat WHO pekan ini, bahkan saat mereka kian khawatir bahwa negara-negara yang lebih kaya masih mengambil jatah yang lebih banyak dari vaksin yang tersedia.

AS akan tetap menjadi anggota WHO dan “memenuhi kewajiban finansialnya,” tutur Fauci, menambahkan bahwa pihaknya juga akan berkoordinasi dengan 193 negara anggota lainnya untuk mereformasi badan PBB tersebut. Pendahulu Biden, Donald Trump, menghentikan pendanaan untuk WHO, di mana AS menjadi donor terbesar, dan mengumumkan proses untuk menarik diri dari badan tersebut pada Juli 2021. Langkah itu dilihat sebagai bagian dari pengunduran diri AS yang lebih luas dari organisasi multilateral. “WHO adalah keluarga bangsa-bangsa dan kami semua senang bahwa AS masih ada di tengah-tengah keluarga,” ucap Tedros.@

Baca Juga :  Mayat Pengusaha Jerman Terpotong-Potong Ditemukan Di Kulkas

rtr/ant/TimEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top