Amerika: Sanksi China Terhadap Pompeo Kontraproduktif

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo.
Pompeo.

Jakarta, | EGINDO.co – Juru bicara Dewan Keamanan Nasional untuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden  mengatakan sanksi yang diberikan China terhadap Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan beberapa politisi lainnya kontraproduktif. Ia mendorong Partai Republik dan Partai Demokrat di AS untuk mengecam langkah tersebut.

Sanksi terhadap Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, diumumkan oleh China bersamaan dengan acara pelantikan presiden AS Joe Biden. China menyebut Pompeo sebagai “pembohong”.

Di samping Pompeo, China juga menjatuhkan sanksi untuk 27 eks petinggi lainnya yang menjabat pada masa pemerintahan Donald Trump. Sanksi itu dinilai sebagai upaya balasan Beijing terhadap Washington. Kementerian Luar Negeri China mengatakan Pompeo dan pejabat tinggi lainnya telah merencanakan, mengampanyekan, dan meluncurkan kebijakan yang mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok.

Baca Juga :  Twitter Menuntut Elon Musk Dalam Kesepakatan US$44 Miliar

Pemerintah China juga melarang seluruh bekas pejabat dan anggota keluarga langsung mereka masuk China. Perusahaan-perusahaan yang terhubung dengan kelompok itu juga dilarang berbisnis di China. “Sanksi yang diberikan saat Hari Pelantikan itu merupakan upaya untuk memecah belah,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Emily Horne, melalui pernyataan tertulisnya. “Warga Amerika dari dua partai harus mengecam langkah kontraproduktif dan sinis itu. Presiden Biden akan bekerja sama dengan pimpinan dari dua partai untuk menjadikan Amerika unggul dari China,” kata Horne.

Pompeo, yang menjatuhkan banyak sanksi untuk China pada hari-hari terakhir jabatannya, pada Selasa (19/1) menyebut China telah melakukan “genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan” terhadap umat Islam etnis Uighur. “Upaya Pompeo ini tidak ada artinya, itu hanya lembaran-lembaran kertas,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China. “Politisi AS ini terkenal suka berbohong dan menipu dan dia menjadikan dirinya bahan tertawaan,” kata juru bicara itu.

Baca Juga :  Taiwan Dakwa 9 Orang Atas Perdagangan Manusia Di Kamboja

China berulang kali membantah tuduhan pihaknya terlibat pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis minoritas Uighur di Xinjiang. Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan setidaknya satu juta warga etnis Uighur dan masyarakat muslim lainnya telah ditahan dalam kamp konsentrasi. Pengganti Pompeo yang ditunjuk oleh Biden, Antony Blinken, pada Selasa mengatakan ia setuju dengan penilaian pendahulunya.

Blinken, di hadapan anggota Senat AS, mengatakan tidak diragukan lagi China jadi tantangan buat AS. Ia meyakini ada dasar yang kuat untuk membentuk kebijakan yang didukung oleh dua partai di AS untuk menghadapi Beijing.@

ant/rtr/TimEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top