Jayapura | EGINDO.co – Pertamina akan membantu perbaikan toilet SD Siboi-boi, Kampung Hobong, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua yang mengalami kerusakan seperti yang dilontarkan kepala sekolahnya saat Voluntary Days 2019 atau aksi mengajar sehari dari relawan perusahaan itu.
Kegiatan mengajar sehari itu merupakan bagian dari program Pertamina Energi Negeri 4 yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia, dan di Papua dilaksanakan di SD Siboi-boi yang terletak di tengah pulau yang berada di Danau Sentani.
“Kami ke SD Siboi-boi langsung lakukan pengecekan, apa saja yang bisa kami bantu lewat CSR Pertamina. Jadi, kemungkinan besar yang akan kami lakukan adalah perbaikan toilet yang rusak ringan tersebut,” kata Bagja Mahendra salah satu Unit Manager Communication Realtions & CSR Pertamina MOR VIII Maluku-Papua di Sentani, Selasa.
Menurut dia, toilet merupakan salah satu kebutuhan mendesak yang sangat penting untuk dilakukan perbaikan. “Kan hal ini berhubungan dengan sanitasi, kesehatan dan juga kebersihan, sehingga mungkin hal itu yang akan kami prioritaskan, selain kebutuhan lainnya yang akan kami lakukan secara bertahap,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan berupaya membantu perangkat komputer yang bisa dipakai bersama para siswa sehingga bisa mengenal teknologi informasi.
SD Siboi-boi, yang terletak di Kampung Hobong, disebuah pulau di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura itu mempunyai murid mencapai 200-an orang. Untuk ke sana, sebagian siswa menggunakan perahu atau speedboat kurang lebih 15 menit hingga 30 menit, yang bisa ditempuh dari dermaga Pantai Yahim atau dari dermaga Kuning yang terletak tepat di belakang Bandar Udara Sentani.
Sebelumnya Naomy Suebu, Kepala Sekolah Dasar Siboi-boi, Kampung Hobong, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua mengungkap kebutuhan mendesak sekolah itu yaitu perbaikan toilet.
“Sebanyak empat toilet yang kami punya, rata-rata mengalami kerusakan sedang dan itu butuh perbaikan,” kata yang mengaku baru memimpin sekolah tersebut kurang lebih dua bulan
Selain toilet, ia juga mengungkap kebutuhan lain yaitu perbaikan untuk plafon, kursi, meja, lemari dan sarana lainnya.
“Di sini, guru berstatus honorer ada 4 orang, kontrak 4 orang dan ASN 3 orang. Kami juga butuh dukungan seperti perangkat komputer atau laptop untuk mendukung kelancaran para guru dalam membuat laporan ataupun presentasi tugas,” kata Naomy. Ant/kj