Jakarta | EGINDO.co – Korut memiliki dua jenis minuman beralkohol. Alkohol nomor satu dibuat khusus untuk sang pemimpin, Kim Jong-Un. Sementara minuman beralkohol nomor dua dipasaran untuk publik.
Minuman beralkohol kelas satu tak bisa didapat di pasar. Minuman ini terbuat dari kentang dengan rasa terbaik yang dicampur dengan buah beri dan biji-bijian. Minuman juga tak memberikan efek mabuk pada keesokan harinya.
Korut sendiri sebelumnya telah memproduksi bir lokalnya. Bir Taedonggang yang merupakan minuman fermentasi beras mulai hadir sejak 2016 lalu.
Sementara minuman beralkohol asing yang paling banyak terlihat di Korut adalah Kaoliang. Nama terakhir merupakan minuman keras asa China dengan kandungan alkohol sebanyak 46-50 persen.
Korea Utara meracik minuman distilasi atau wiski lokal untuk pertama kalinya. Minuman beralkohol itu rencananya akan mulai dipasarkan di negara yang dipimpin Kim Jong-Un itu pada akhir tahun 2019.
Kabar ini diumumkan oleh situs agen pariwisata Young Pioneer Tours. Agen yang berbasis di China ini fokus pada destinasi-destinasi wisata di Korut.
Dalam situs resminya, Young Pioneer Tours menyebutkan bahwa mereka mendapatkan akses untuk mencoba wiski pertama Korut. “Young Pioneer Tours hari ini diberi akses ke batch pertama wiski Korea Utara,” tulisnya, dikutip dari CNN Indonesia.
Wiski itu diberi nama Samilpo. Nama Samilpo berasal dari salah satu danau di sekitar Gunung Kumgang, Korut.
Kawasan Samilpo dikenal sebagai salah satu destinasi wisata paling indah di Korut. Karena alasan itulah, perusahaan memutuskan menggunakan nama Samilpo untuk wiski pertamanya.
Young Pioneer Tour menyebut, desain botol Samilpo mirip seperti Johnny Walker. Ada tiga jenis wiski yang dihadirkan Samilpo. Ketiga wiski itu di antaranya wiski 40 persen dengan label hitam, 42 persen dengan label merah, dan 45 persen.
Â
Situs juga menyebutkan, terdapat 15 jenis asam amino di dalam wiski, termasuk di antaranya 8 jenis asam amino esensial.
Tak seperti minuman beralkohol lainnya, Samilpo diklaim dapat mengurangi kerusakan pada liver dan sejumlah efek samping negatif penyalahgunaan alkohol lainnya.
Rencananya, Samilpo akan mulai dipasarkan pada akhir tahun ini. Situs mencatat, setiap botol akan dihargai sekitar US$15 atau setara dengan Rp216 ribu. Harga ini membuat Samilpo menjadi salah satu wiski premium yang dijual di Korea Utara.
“Pemiliknya bertujuan untuk mengekspor wiski Samilpo ke negara lain begitu situasi politik membaik, sehingga seluruh dunia dapat mencicipi wiski pertama negara tersebut,” tulis Young Pioneer Tours.
Warga Korut sendiri telah terbiasa dengan minuman beralkohol. “Budaya minum di Korut sama seperti di negara lainnya,” ujar seorang pria asal Amerika Serikat, Jeff Barnicki.
Barnicki sendiri pernah berkesempatan melancong mengujungi Korut. Menurutnya, minuman beralkohol adalah sesuatu yang selalu ditawarkan oleh agen-agen pariwisata.
Â
(ghi)