Surabaya | EGINDO.co – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan bahwa masyarakat perlu dilibatkan dalam pengembangan sektor perikanan karena memiliki potensi dan prospek yang besar.
“Masyarakat harus berada di depan untuk pengembangan perikanan berkelanjutan ini,” ujar Wagub saat menghadiri “Fifty First Meeting of The Council Southeast Asian Fisheries Development Center” (SEAFDeC) di Surabaya.
Menurut dia, keterlibatan masyarakat tidak hanya berlaku di Indonesia, tapi juga negara-negara yang tergabung dalam ASEAN. Karena itu diharapkan pada pertemuan SEAFDeC ini mampu menghasilkan rekomendasi dengan menempatkan masyarakat di dalamnya.
“Sekali lagi, yang harus dipikirkan bersama adalah masyarakatnya, nelayannya dan ekonominya. Kalau bisa satu kata, yaitu apa yang direkomendasikan mempertimbangkan dengan menempatkan masyarakat di depan, bukan dari elit atau siapapun,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, suami Arumi Bachsin itu juga menyampaikan pengalamannya ketika menjabat sebagai Bupati Trenggalek yang merupakan daerah di wilayah pesisir selatan Jatim.
Ia mengaku di sana bisa merasakan kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat karena pengembangan isunya sangat penting.
Dengan demikian, kata dia, jika tidak memiliki solusi, yang terancam adalah masa depan sumber daya laut setempat.
“Jika berbicara perikanan berkelanjutan, sumber daya maritim harus dikelola bersama-sama. Memang persoalan tersebut tidak bisa dilakukan secara sepihak, tapi harus ada kesepakatan multilateral,” katanya.
Sementara itu, Emil Dardak juga menyampaikan terima kasih atas dipilihnya Jatim sebagai tuan rumah SEAFDeC yang dihadiri tidak hanya perwakilan negara ASEAN, tetapi juga negara pengamat.
Dipilihnya Jatim, lanjut dia, sangat tepat untuk membahas isu-isu perikanan sesuai dengan tema SEAFDeC, yaitu “Perikanan Berkelanjutan” dan diharapkan bisa membangun kesepakatan bersama, sekaligus berbagi pengalaman dan teknologi.
Pertemuan SEAFDeC berlangsung pada 18-22 Maret 2019 dan secara periodik dilakukan Kementerian Perikanan dari ASEAN dengan dihadiri sebanyak 10 negara dan negara mitra pengamat seperti Jepang, Australia, Amerika Serikat, serta organisasi perikanan dunia.
Melalui SEAFDeC diharapkan terbangun kesamaan persepsi terkait pengelolaan perikanan secara berkelanjutan, lalu menghasilkan pedoman yang bersifat mendorong masyarakat di ASEAN untuk bersama-sama menangani isu tentang perikanan@
Sumber:
Antara
Â
Â
Â