80 Tahun Tapteng, Masinton: Pengelolaan SDA Lemah, Laut Dijarah, Hutan Dirambah

Rapat paripurna istimewa DPRD memperingati Hari Jadi ke-80 Kabupaten Tapteng
Rapat paripurna istimewa DPRD memperingati Hari Jadi ke-80 Kabupaten Tapteng

Medan | EGINDO.com – Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Masinton Pasaribu mengungkap, meski kabupaten yang dipimpinnya sudah berusia 80 tahun, akan tetapi belum bisa mandiri sebab sebagai daerah otonom, anggaran pembangunan masih sangat bergantung kucuran transfer dana dari pemerintah pusat. “Karena kita belum memiliki kemandirian fiskal untuk membiayai pembangunan daerah kita,” kata Masinton Pasaribu pada Minggu (24/8/2025) dalam rapat paripurna istimewa DPRD Tapteng HUT ke-80 Kabupaten Tapteng.

Dalam pidatonya, Masinton mengungkap pembangunan Tapanuli Tengah masih tertatih, terbebani cicilan utang Rp70 miliar yang diwariskan dari bupati sebelumnya, dan bergantung pada suntikan pemerintah pusat. Setiap tahun masih harus membayar cicilan utang belasan miliar rupiah.

Dinilainya, lemah dalam pengelolaan potensi daerah pada hal Tapteng memiliki sumber daya laut, perbukitan, dan hutan. Namun, kekayaan laut selama bertahun-tahun dijarah praktik illegal fishing, sementara ribuan hektare hutan dirambah dan ditanami sawit tanpa memberi manfaat signifikan bagi daerah maupun masyarakat.

Masinton juga menyoroti perusahaan perkebunan sawit yang tidak menjalankan kewajiban kemitraan plasma. Selain itu, dia menilai pelayanan administrasi di Tapteng masih jauh dari memadai, termasuk pelayanan kependudukan dan penanganan kebersihan.

Dia kemudian mengajak semua pihak untuk merefleksikan kembali perjalanan dan pembangunan Tapteng yang usianya sama dengan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Apakah pembangunan Tapteng sudah beranjak maju atau berjalan seadanya. Apakah sudah menghadirkan pembangunan dan perencanaan yang terukur. “Dalam pundak kita terpikul amanat penderitaan rakyat, hendaknya setiap kita yang memiliki jabatan di eksekutif dan legislatif mengorientasikan dengan pikiran dan kebijakan untuk kemajuan daerah dan masyarakat,” kata Masinton Pasaribu.

Katanya, saatnya para pejabat merubah orientasi jabatannya untuk sebesar-besarnya kepentingan pembangunan daerah dan masyarakat. Amanah jabatan harus diorientasikan untuk mengatur kepentingan rakyat, sehingga Tapteng dapat tumbuh dan berkembang di masa depan. “Tentunya, dengan tata kelola kepemimpinan yang mengutamakan kepentingan rakyat, bukan berorientasi kepentingan pribadi dan kelompok,” katanya.

Rapat paripurna istimewa itu dipimpin Ketua DPRD Ahmad Rivai Sibarani dihadiri jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda). Bupati Tapteng, Masinton Pasaribu, didampingi Wakil Bupati Mahmud Efendi pada rapat paripurna istimewa DPRD memperingati Hari Jadi ke-80 Kabupaten Tapteng.@

Bs/timEGINDO.com

Scroll to Top