Jakarta | EGINDO.co    -Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memperkirakan 75 persen dari total 8.077 kasus positif Covid-19 di Indonesia adalah varian Omicron. Dari delapan ribu yang positif sekarang kira-kira 75 persen Omicron.
Diungkap Budi data tersebut di dapat dari Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), dari 259 sample yang diterima GSI dari DKI Jakarta, 250 sample di antaranya Omicron.
Dari GSI, Lab diluar Balitbangkes. Dia kirim 259 sampel yang dia terima dari DKI, 250 Omicron, bahwa kasus Covid-19 di DKI Jakarta sebagian besar Omicron, “kata Budi.
“Jadi feeling saya, balik lagi ke feeling ya, mesti jujus saya bilang. Feeling saya sebagian besar di DKI sudah Omicron,” pungkasnya.
Sementara itu Tenaga Ahli Utama KSP, Abraham Wirotomo mengungkapkan pada Rabu (26/1/2022) angka BOR di DKI Jakarta sudah mencapai 45 persen.
Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan minggu lalu yang masih berada di angka 30 persen.
“Pada 26 Januari 2022 angka BOR sudah mencapai 45 persen. Ini meningkat dibanding minggu lalu yang masih di angka 30 persen,” kata Abraham dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (28/1/2022).
Oleh karena itu, Abraham pun mengimbau masyarakat yang terkena Covid-19, khususnya yang tidak bergejala atau memiliki gejala ringan untuk memanfaatkan telemedicine.
Atau bisa juga melakukan isolasi mandiri dan isolasi terpusat yang disediakan oleh pemerintah.
“Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat yang terkena Covid-19, namun tanpa gejala atau gejala ringan untuk memanfaatkan telemedicine serta melakukan isolasi mandiri atau isolasi terpusat,” ungkapnya.
Penyebab Kasus Covid-19 di RI Terus Naik
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, kasus Covid-19 naik signifikan beberapa hari terakhir. Pemerintah membeberkan penyebab kenaikan tersebut.
Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Tercatat pada Kamis 27 Januari 2022 total 8.077 kasus.
Sehari sebelumnya, Rabu 26 Januari 2022, kasus positif Covid-19 sebanyak 7.010 kasus. Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia tersebut disebabkan beberapa hal.
“Transmisi lokal mendominasi terjadinya kasus hari ini. Hal ini kemungkinan besar disebabkan masih tingginya mobilitas di masyarakat dan abainya masyarakat terhadap protokol kesehatan sehingga persebaran transmisi begitu cepat,” kata Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi dalam pernyataannya kepada wartawan, Jumat (28/1/2022).
Jodi menjelaskan, pemerintah dalam hal ini terus mengimbau masyarakat untuk meminimalkan mobilitas ke luar rumah bila tidak terlalu penting.
“Anjuran ini dilakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai persebaran Covid-19,” tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, untuk mencegah terjadinya keparahan akibat penularan.
Dia menambahkan, pemerintah juga menyarankan masyarakat yang sudah memiliki tiket booster vaksin agar segera melakukan vaksinasi di gerai-gerai yang sudah disediakan pemerintah.
“Apa yang dikerjakan oleh pemerintah tentunya harus dilakukan dengan tepat dan terukur,” jelasnya.
Dia mengatakan, asesmen level tiap minggu menjadi kunci untuk mengontrol pergerakan masyarakat dan ruang publik.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa dari asesmen inilah nantinya setiap kebijakan baik kewajiban maupun larangan akan berlaku ketika asesmen level diberlakukan.
“Pemerintah akan tetap menggunakan alat ini sebagai kontrol,” pungkasnya.
Sumber: Tribunnews/Sn