Seoul | EGINDO.co – Enam orang tewas dan lebih dari dua lusin lainnya cedera ketika kobaran api melanda lokasi pembangunan hotel di kota pelabuhan Busan, Korea Selatan, pada hari Jumat (14 Februari), kata Badan Pemadam Kebakaran Nasional.
Kebakaran dimulai sesaat sebelum pukul 11 ​​pagi waktu setempat (10 pagi waktu Singapura) di lokasi pembangunan Hotel Banyan Tree, kata pihak berwenang.
Sekitar 100 pekerja berada di lokasi ketika kobaran api terjadi, kata seorang pejabat Badan Pemadam Kebakaran Nasional kepada AFP.
Dua puluh lima orang cedera, kata seorang pejabat departemen kesehatan masyarakat, seraya menambahkan bahwa sebagian besar adalah cedera ringan yang disebabkan oleh menghirup asap.
“Kebakaran telah mencapai puncaknya pada saat kami tiba dan asap hitam tebal menutupi tempat kejadian,” kata kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Busan Gijang Hong Mun-sik kepada wartawan.
“Ada banyak bahan yang mudah terbakar yang menghalangi pintu masuk,” kata Hong.
Kebakaran terjadi di lantai pertama gedung tempat para pekerja menyimpan bahan insulasi, kata Hong, dan korban tewas terjadi di tempat kebakaran dimulai.
“Penyebab pasti dan lokasi kebakaran perlu diselidiki secara menyeluruh,” kata Hong.
Penjabat presiden Korea Selatan Choi Sang-mok memerintahkan para pejabat untuk “memobilisasi sepenuhnya semua personel dan peralatan yang tersedia untuk memadamkan api”, menurut kementerian keuangan.
“Segala upaya harus dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban selama operasi pencarian dan penyelamatan, sekaligus memastikan keselamatan petugas pemadam kebakaran,” kata Choi.
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 1.30 siang.
Dalam sebuah pernyataan, Banyan Tree Hotels & Resorts mengatakan bahwa hotel tersebut belum diserahkan kepada mereka untuk dikelola.
“Hotel tersebut dimiliki dan dikembangkan oleh perusahaan Korea Selatan yang tidak terkait dan independen,” kata Banyan Tree.
“Banyan Tree Hotels & Resorts telah ditunjuk oleh perusahaan pemilik untuk mengelola properti tersebut setelah konstruksi selesai dan hotel tersebut siap dibuka.”
Ditambahkannya: “Kami mendukung perusahaan pemilik hotel karena mereka bekerja sama erat dengan perusahaan konstruksi dan pemerintah setempat untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut dan mengelola situasi.
“Tim manajemen prapembukaan hotel kami tidak berada di lokasi pada saat insiden terjadi dan tetap aman.”
Sumber : CNA/SL