Singapura | EGINDO.co – Empat lembaga kesehatan swasta telah mengajukan aplikasi untuk mengimpor vaksin COVID-19 di bawah Rute Akses Khusus (SAR) pada Rabu (30 Juni), menurut Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA).
Mereka bukan bagian dari 24 institusi kesehatan swasta yang sebelumnya telah dipilih untuk mengelola stok pemerintah 200.000 dosis vaksin Sinovac COVID-19.
HSA mengatakan tidak dapat memberikan informasi tentang siapa yang telah mengajukan permohonan, dan vaksin mana yang ingin mereka bawa karena alasan kerahasiaan.
Melalui SAR, sektor kesehatan swasta dapat mendatangkan vaksin COVID-19 yang tidak terdaftar, asalkan telah disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Skema tersebut memberikan akses vaksin alternatif bagi masyarakat yang tidak dapat atau memilih untuk tidak mengonsumsi dua vaksin COVID-19 yang saat ini resmi di Singapura, yaitu vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna. Keduanya didasarkan pada teknologi mRNA.
Pekan lalu, lembaga kesehatan swasta yang berbicara dengan CNA mengatakan mereka sedang mempertimbangkan untuk membawa lebih banyak vaksin, termasuk suntikan Sinovac dan Sinopharm China, menyusul lonjakan permintaan untuk vaksin non-mRNA.
Satu klinik mengatakan lebih dari 4.000 orang telah dijadwalkan untuk janji vaksinasi, dengan pemesanan berjalan hingga akhir September.
Pada 28 Juni, ada dua laporan efek samping gatal-gatal, sejenis ruam kulit, setelah vaksinasi dengan suntikan Sinovac, menurut HSA.
Namun, ia menambahkan bahwa efeknya “tidak serius”.
Sumber : CNA/SL