4.000 Penerbangan Di Seluruh Dunia Dibatalkan, Omicron

Bandara Heathrow di Kota London.
Bandara Heathrow di Kota London.

Jakarta | EGINDO.com      – Penyebaran virus Cpvid-19 varian Omicron yang amat cepat di banyak negara memaksa banyak maskapai penerbangan di dunia membatalkan sejumlah jadwal penerbangannya.

Menurut laporan Reuters yang dikutip Selasa (4/1/2022), sebanyak 4.000 jadwal penerbangan di seluruh dunia dibatalkan dan separuhnya merupakan rute Amerika Serikat (AS).

Sementara itu menurut FlightAware.com, dari 4.000 penerbangan secara global sekitar 2.400 penerbangan di antaranya merupakan penerbangan dari dan ke maupun penerbangan domestik di wilayah AS.

Maskapai-maskapai yang mengalami pembatalan penerbangan terbanyak adalah SkyWest dan SouthWest, dengan masing-masing membatalkan 510 penerbangan dan 419 penerbangan dalam sehari.

Baca Juga :  Hong Kong Larang Kedatangan Non-Penduduk Dari 13 Negara

Sebelumnya akibat Omicron ini, maskapai penerbangan JetBlue memutuskan untuk mengurangi jadwal penerbangannya pada Januari 2022 karena banyak kru mereka terpapar.

JetBlue Airways mengurangi 1.280 penerbangannya pada Januari 2022 karena banyak awak kabin yang terpapar Omicron.

Hal itu dilakukan JetBlue Airways, karena mereka kekurangan staf yang mengharuskan mereka mengurangi jadwal penerbangannya selama Januari 2022.

Bukan hanya Omicron yang membuat JetBlue Airways mengurangi jadwal penerbangannya, tetapi cuaca buruk di Amerika Serikat juga menjadi alasan mereka mengurangi jadwal penerbangan.

Juru Bicara JetBlue Airways mengatakan, cuaca buruk dan infeksi Omicron harus membuat perusahaan membatalkan sejumlah penerbangan sepanjang Januari 2022.

“Kami masih memantau kondisi di lapangan, dan paparan Omicron ini masih berlanjut, dan kemungkinan akan ada tambahan pembatalan penerbangan hingga kasus-kasus positif Covid-19 mulai menurun,” kata Juru bicara JetBlue.

Baca Juga :  Hasil Penghitungan Sementara: Sofyan Tan Raih 280.192 Suara

Kasus positif Covid-19 di Amerika Serikat sendiri telah menyentuh rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir, yakni sampai 258.312 kasus dalam tempo tujuh hari terakhir.

Sumber: Tribunnews/Sn

 

Bagikan :
Scroll to Top