3 Tentara Filipina Terluka oleh Meriam Air China

3 tentara Filipina terluka dalam insiden
3 tentara Filipina terluka dalam insiden

Manila | EGINDO.co – Tiga tentara Filipina terluka dalam serangan meriam air Penjaga Pantai Tiongkok terbaru terhadap kapal pasokan Filipina di dekat terumbu karang Laut Cina Selatan, kata penasihat keamanan nasional Manila pada Minggu (24 Maret).

Pemerintah Filipina mengatakan konfrontasi hari Sabtu menyebabkan kerusakan parah pada kapal Unaizah May 4 ketika kapal tersebut sedang dalam perjalanan untuk mengirimkan pasukan dan perbekalan ke kapal angkatan laut Filipina yang mendarat di Second Thomas Shoal.

Tiongkok mengklaim hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan, mengabaikan klaim negara-negara lain, termasuk Filipina, dan keputusan internasional bahwa pernyataan Tiongkok tidak memiliki dasar hukum.

Penasihat Keamanan Nasional Eduardo Ano mengatakan tiga personel angkatan laut yang berada di kapal tersebut terluka dalam insiden hari Sabtu.

Baca Juga :  EVOS Reborn Berjuang Untuk Dapatkan Slot PMPL

Tingkat dan sifat cedera mereka tidak diungkapkan, meskipun pihak militer mengatakan para personel tersebut dirawat di kapal pengawal penjaga pantai.

Empat awak kapal terluka akibat pecahan kaca dalam serangan meriam air Penjaga Pantai Tiongkok sebelumnya terhadap kapal yang sama pada 5 Maret.

“Ini hanyalah operasi rotasi dan pasokan atau penyediaan biasa, tetapi lihatlah bagaimana reaksi Tiongkok,” kata Ano kepada wartawan, menurut transkrip wawancara yang dibagikan kepada AFP.

Amerika Serikat, yang memiliki perjanjian pertahanan bersama dengan Manila, mengecam serangan tersebut.

“Tindakan (Tiongkok) mengganggu stabilitas kawasan dan menunjukkan pengabaian terhadap hukum internasional,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam sebuah pernyataan, menegaskan kembali komitmen perjanjian pertahanan bersama Washington terhadap Manila.

Baca Juga :  Aktivitas Pabrik Asia Menyusut Karena Kemerosotan China

Penjaga Pantai Tiongkok membela tindakannya, dan menggambarkannya sebagai “peraturan, intersepsi, dan pengusiran yang sah” terhadap kapal asing yang “mencoba menyusup secara paksa” ke perairan Tiongkok.

Ano mengatakan kapal yang rusak tersebut telah kembali ke provinsi barat Palawan setelah awak kapal berhasil menghidupkan kembali mesinnya.

“Kami tidak akan tergoyahkan. Kami tidak akan terintimidasi,” katanya, seraya berjanji Filipina akan terus memasok garnisun di Second Thomas Shoal.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top