Kuala Lumpur | EGINDO.co – Sebanyak 174 warga Malaysia yang menjadi korban penipuan pekerjaan masih terdampar di luar negeri, kata polisi Malaysia.
Sekretaris Polisi Noorsiah Saaduddin mengatakan mereka telah menerima 224 laporan yang dibuat oleh anggota keluarga dan teman dari 284 korban penipuan.
Dari total itu, 110 warga Malaysia berhasil diselamatkan.
“Polisi akan menggunakan semua platform untuk bekerja sama dengan lembaga seperti Aseanapol dan Interpol untuk mengatasi masalah ini. Polisi juga ada dalam pansus yang diketuai Kementerian Luar Negeri,” katanya dalam keterangannya, Jumat (30/9).
Nyonya Noorsiah berpesan kepada warga Malaysia untuk berhati-hati saat menerima tawaran pekerjaan di luar negeri di media sosial dan memverifikasi keaslian majikan dengan Kementerian Luar Negeri.
“Kepolisian juga menyambut baik bantuan masyarakat dalam melaporkan setiap informasi tentang kegiatan sindikat penipuan kerja sehingga dapat diambil tindakan lebih lanjut,” katanya.
Berita tentang penipuan ini mulai muncul pada pertengahan tahun lalu.
Beroperasi di luar negara seperti Kamboja, Laos dan Myanmar, sindikat umumnya menggunakan platform media sosial seperti Facebook dan Instagram untuk mengiklankan pekerjaan bergaji tinggi di luar negeri.
Begitu para korban dipancing ke luar negeri dan ditahan di luar kehendak mereka di kompleks penipuan, mereka kemudian diajari dan dipaksa untuk menipu orang secara online.
Jenis penipuan termasuk penipuan crypto romance, penipuan investasi online dan serangan phishing.
Dokumen perjalanan dan telepon para korban biasanya disita oleh sindikat. Mereka tidak diperbolehkan meninggalkan gedung atau kompleks dan dipaksa bekerja hingga 15 jam sehari.
Mereka yang tidak bermain bola dengan penipu akan mendapati diri mereka dipukuli, kelaparan, dan dijual ke sindikat lain.
Pada 20 September, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan pemerintah berkomitmen untuk membantu warga Malaysia yang terdampar di luar negeri.
“Saya ingin tekankan bahwa pemerintah sangat prihatin, dan memandang serius nasib warga Malaysia yang terdampar di beberapa negara, seperti Laos, Myanmar, Thailand, dan Kamboja,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Luar Negeri mengatakan sebelumnya bahwa pada 21 September, telah menerima 301 laporan kasus semacam itu di empat negara.
Sebanyak 168 korban berhasil diselamatkan dan dibawa kembali ke Malaysia. 34 lainnya ditahan di pusat imigrasi sementara 99 masih dilacak oleh pihak berwenang di masing-masing negara.
Sumber : CNA/SL